Technologue.id, Jakarta - Susah diragukan kalau polemik Galaxy Note 7 belakangan tidak memberi kerugian bagi produsennya. Samsung sendiri bahkan memprediksi kalau mereka bakal menelan kerugian sekitar Rp 39 triliun pada kuartal terakhir 2016 dan kuartal pertama 2017. Mengutip pernyataan resmi mereka, penyebabnya adalah untuk menambal biaya produksi Galaxy Note 7 yang diputuskan tak akan dijual lagi. Porsi terbesar kerugian itu dipetakan berada di tahun ini, yakni sekitar Rp 29 triliun. Sementara tahun depan, vendor asal Korea Selatan itu optimistis bisa menekan kerugian dengan produk-produk barunya. Konon, Galaxy S8-lah yang digadang-gadang bisa menyelamatkan muka Samsung yang terlanjur tercoreng parah akibat Galaxy Note 7. Suksesor Galaxy S7 tersebut diprediksi rilis di Q1 2017. Namun untuk saat ini, Samsung mengaku akan menggantungkan penjualan pada duo flagship Galaxy S7 dan S7 Edge. Kemungkinan, penjualan keduanya bakal lebih diperluas plus digenjot di beberapa pasar. Pasca kasus Galaxy Note 7, Samsung tampaknya harus bekerja lebih keras untuk menjual flagship next-gen mereka. Salah satu buktinya adalah bagaimana kepercayaan pengguna ponsel Samsung kepada brand smartphone nomor satu dunia itu mulai luntur. Dalam rilis pers tersebut, Samsung turut berpesan kalau pihaknya "akan fokus untuk meningkatkan keamanan produknya untuk konsumen dengan cara melakukan perubahan signifikan dalam proses penjaminan kualitasnya." Baca juga: GALAXY NOTE 7 RAWAN MELEDAK, GIMANA NASIB GALAXY S7? INI KATA SAMSUNG SAMSUNG STOP PRODUKSI GALAXY NOTE 7 GAGAL DI GALAXY NOTE 7, NEXT-GEN SAMSUNG BAKAL HAPUS MERK NOTE?
Contact Information
Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260
We're Available 24/ 7. Call Now.
SHARE:
SHARE: