Technologue.id, Jakarta – Nama Microsoft memang sudah hampir tenggelam di lautan persaingan vendor smartphone global. Buktinya sejak Februari tahun ini, tak lagi santer terdengar rencana mereka merilis smartphone baru; posisi mereka di klasemen produsen ponsel pintar pun sudah tak terlihat dari lima besar. Namun setidaknya, mereka masih mencoba berkarya di lini feature phone. Belum lama, mereka mengenalkan Nokia 216, ponsel dengan spesifikasi yang sangat standar. Sebagai feature phone, tak banyak yang ditawarkan ponsel candybar ini. Cuma ada kamera VGA di depan dan belakang, browser, slot microSD hingga 32GB, serta baterai yang mampu bertahan hingga 24 hari dalam sekali isi. Jelas, kehadiran ponsel Rp 400 ribuan ini tak dimaksudkan untuk menyaingi euforia iPhone 7 atau memanfaatkan kelemahan Galaxy Note 7. [caption id="attachment_6802" align="alignnone" width="500"] Nokia 216 (source: Microsoft)[/caption] Tetapi, mengutip BusinessInsider (21/09/16), ada sesuatu yang membuat ponsel berlayar 2,4 inci ini sedikit spesial. Mengingat durasi kerja sama Microsoft dengan Nokia akan berakhir tak lama lagi, pun kabarnya Microsoft sudah menjual divisi feature phone-nya ke Foxconn, dipercaya Nokia 216 adalah produk pamungkas Nokia. Prediksi Anda, jika tak punya kuasa bisnis feature phone dan smartphone, ke mana orientasi profit Microsoft di pasar gadget? Apakah mereka akan mentas? Atau perusahaan yang berkantor di Redmond itu bakal mendorong penjualan Microsoft Surface?   Baca juga: JALIN KERJA SAMA JUGA DENGAN LENOVO, MICROSOFT ‘DUAKAN’ XIAOMI MIRIS, MICROSOFT CUMA JUAL 1,2 JUTA SMARTPHONE BELAKANGAN INI! APPLE DAN MICROSOFT BEDA PANDANGAN SOAL SENJATA API