Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Kelompok Ransomware Tertarik Serang Industri Ritel di Indonesia
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Unit 42 dari Palo Alto Networks merilis laporan keamanan siber bertajuk Ransomware Retrospective 2024: Unit 42 Leak Site Analysis dan 2024 Incident Response Report. Sebagai bagian dari Ransomware Retrospective, mereka menyelidiki 3.998 postingan situs bocoran (leak sites) dari berbagai kelompok ransomware. Leak sites merupakan platform bagi para penjahat siber mengungkapkan data yang dicuri kepada publik sebagai cara memaksa korban agar membayar uang tebusan.

Temuan utama dari investigasi ini antara lain adanya peningkatan sebesar 49% YoY dalam serangan ransomware multi-extortion dari tahun 2022–2023 secara global. Di Indonesia, Industri Ritel/Grosir, Transportasi & Logistik, dan Utilitas & Energi merupakan sektor industri yang paling banyak menjadi sasaran pemerasan ransomware di tahun 2023.

Baca Juga:
Palo Alto Networks: Sektor Grosir dan Ritel Jadi Sasaran Utama Ransomware di Indonesia

Di seluruh industri yang terdampak, Lockbit 3.0 merupakan kelompok ransomware yang paling aktif baik di lingkup global maupun di wilayah Asia Pasifik, dengan 928 postingan leak sites yang menyumbang 23% jumlah keseluruhan serangan global.

Namun, di Indonesia, ALPHV (BlackCat) merupakan kelompok yang paling aktif. Setidaknya terdapat 25 leak sites ransomware baru yang teramati pada tahun 2023 yang mana Akira memimpin.

“Tidak mengherankan jika kelompok ransomware menunjukkan ketertarikan khusus pada industri ritel di Indonesia, terutama dengan meningkatnya tren digitalisasi," ujar Adi Rusli, Country Manager, Indonesia, Palo Alto Networks.

Adi menambahkan bahwa tidak ada industri yang kebal terhadap serangan-serangan seperti itu. Para pelaku kejahatan juga tidak akan memilih siapa target yang disasar dan mudah untuk mendatangkan keuntungan.

"Penting untuk dicatat bahwa tidak ada industri yang kebal dan luput terhadap serangan. Pelaku kejahatan tidak akan pilih-pilih; mereka mengincar target yang paling mudah dan mampu menghasilkan keuntungan yang paling besar," tambahnya.

Baca Juga:
Lindungi Data dari Serangan Ransomware, QNAP Rilis Security Center Terbaru

Sementara Steven Scheurmann, Regional Vice President ASEAN, Palo Alto Networks menambahkan, konsekuensi yang ditimbulkan jika tidak mengutamakan keamanan di ranah siber bisa berakibat fatal dan merugikan bisnis. Oleh karenanya, para pemilik bisnis, apapun industrinya, harus memprioritaskan pengamanan jaringan dan koneksi digital rantai pasokan mereka.

"Temuan dalam penelitian ini semakin menekankan pentingnya keamanan siber dan merupakan hal yang tidak bisa dinegosiasikan lagi agar bisnis dan organisasi dapat tetap produktif dan kompetitif," katanya.

SHARE:

Elon Musk Resmikan Operasional Starlink di Indonesia

Android 15 Tawarkan Peningkatan Waktu Siaga Baterai Hingga 3 Jam