Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
LinkedIn Hadirkan Fitur Verifikasi ke Posting Pekerjaan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - LinkedIn, platform jejaring sosial profesional terkemuka, terus berinovasi dengan menghadirkan fitur-fitur baru yang bermanfaat bagi penggunanya.

Setelah sukses meluncurkan fitur verifikasi identitas bulan lalu, LinkedIn kembali menggebrak dengan membawa verifikasi ke dalam posting pekerjaan.

Pengumuman ini disampaikan oleh perusahaan pada hari Senin, menunjukkan komitmen LinkedIn untuk menjaga keamanan dan kepercayaan dalam mencari pekerjaan.

Meningkatnya kasus penipuan dan akun palsu dalam dunia digital telah memicu kebutuhan akan lapisan perlindungan tambahan.

Baca Juga:
LinkedIn Memperkenalkan Fitur Verifikasi Identitas Baru

Dengan adanya verifikasi pada posting pekerjaan, LinkedIn memberikan informasi yang terverifikasi secara langsung tentang pemberi kerja atau perusahaan yang memposting lowongan tersebut.

Keberadaan verifikasi pada sebuah postingan pekerjaan menjadi indikasi bahwa informasi yang disampaikan telah melalui proses verifikasi oleh pemberi kerja, LinkedIn, atau mitra verifikasi mereka.

Informasi yang terverifikasi ini dapat mencakup afiliasi pengepos dengan halaman resmi perusahaan, keberhasilan verifikasi alamat email kantor atau tempat kerja, atau validasi ID pemerintah melalui platform identitas aman seperti CLEAR.

Tujuan utama implementasi fitur verifikasi ini adalah untuk memberikan kepercayaan kepada para pencari kerja dalam menjalani proses pencarian mereka.

Selain itu, hal ini juga memberikan kesempatan bagi perekrut untuk membangun kepercayaan dengan kandidat potensial mereka.

Baca Juga:
Microsoft Tambahkan AI ke LinkedIn untuk Meningkatkan Pengalaman Pengguna

Dalam sebuah postingan blog, LinkedIn menjelaskan, "Kami menampilkan verifikasi ini untuk membantu Anda merasa percaya diri dalam pencarian Anda dan memberikan kesempatan kepada perekrut untuk membangun kepercayaan dengan kandidat potensial.

Verifikasi pada lowongan pekerjaan baru saja diluncurkan, dan saat kami memperluas akses ke alat verifikasi gratis kami, Anda akan melihat lebih banyak lagi di seluruh pekerjaan yang Anda jelajahi."

Sebagai platform yang berfokus pada profesionalisme, LinkedIn membedakan dirinya dari platform lain seperti Twitter dan Meta dalam hal pendekatan verifikasi.

Sementara Twitter dan Meta menggabungkan verifikasi dengan fitur tambahan, LinkedIn memilih untuk tetap fokus pada fitur verifikasi itu sendiri.

Verifikasi identitas menjadi prioritas utama LinkedIn dengan tujuan memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap akun palsu dan penipuan.

Sebelumnya, beberapa platform seperti Twitter dan Meta menawarkan verifikasi identitas dengan syarat langganan berbayar atau tanda centang biru.

Namun, LinkedIn memiliki keyakinan bahwa verifikasi harus tersedia untuk semua orang tanpa biaya tambahan.

Oleh karena itu, fitur verifikasi yang diperkenalkan oleh LinkedIn dapat diakses secara gratis oleh pengguna.

Baca Juga:
Bangun Azure AI, Microsoft Habiskan Ratusan Juta Dollar AS

Dalam upaya melawan akun palsu dan penipuan, verifikasi identitas merupakan langkah proaktif yang diambil oleh LinkedIn.

Dengan adanya verifikasi pada posting pekerjaan, pengguna dapat memiliki keyakinan yang lebih tinggi terhadap keaslian dan keabsahan informasi yang diberikan oleh pemberi kerja.

Hal ini akan membantu meningkatkan keamanan dan kepercayaan dalam dunia pencarian pekerjaan di platform LinkedIn.

Sebagai pengguna LinkedIn, penting bagi kita untuk memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan untuk melindungi diri kita sendiri dan memastikan pengalaman pencarian pekerjaan yang lebih baik.

Dengan adanya verifikasi pada posting pekerjaan, kita dapat lebih percaya diri dalam memilih dan melamar pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan kualifikasi kita.

SHARE:

Elon Musk Kirim Seribu Terminal Starlink ke Wilayah Terdampak Banjir Brasil

Neuralink Temukan Kerusakan Implan Otak Setelah Uji Coba Manusia