Technologue.id, Jakarta – Sebagai pihak yang punya kuasa, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sejauh ini sudah berusaha untuk mengamankan masyarakat dari beragam ancaman di dunia maya, termasuk dari provokasi yang dipantik oleh situs-situs berbau SARA. Rabu (02/11/16) malam, misalnya, Kemkominfo mengklaim telah memblokir 11 situs yang dipandang mengganggu persatuan dan kesatuan NKRI. Yang cukup menarik, pemblokiran dilakukan tak selang lama dari hari ini. Seperti yang sudah banyak diberitakan di media cetak maupun online, pada Jumat 4 November 2016, dijadwalkan beberapa kelompok masyarakat termasuk yang berasal dari daerah di luar Jakarta bakal berdemonstrasi dengan massa yang tak sedikit. Kabarnya, aksi turun ke jalan itu ada kaitannya dengan kasus dugaan penistaan terhadap agama Islam dan Al-Quran yang dilakukan oleh calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Alhasil, wajar jika muncul pertanyaan apakah langkah Kemkominfo ini terkait dengan demonstrasi yang digawangi sejumlah ormas itu. Terkait soal ini Noor Iza, Plt Kepala Pusat Hubungan Masyarakat Kemkominfo, sudah angkat bicara. "Ini lebih ke konten, yang memang penting untuk dijaga khusus di periode Pilkada serentak. Dan ini juga sesuatu yang kontinu," demikian terang Noor saat dihubungi Technologue.id melalui instant messenger, Kamis (03/11/16) malam. Sayang, saat redaksi memeriksa 11 website yang diklaim sudah diblok tersebut, masih ada yang tetap aktif walau diakses lewat jaringan normal. Portalpiyungan.com, misalnya, semalam dapat dibuka via koneksi standar dari Indosat Ooredoo tanpa tools tambahan.   Baca juga: BLOKIR 11 SITUS PENYEBAR ISU SARA, KEMKOMINFO INGIN JAGA PERSATUAN KEMKOMINFO SETUJUI PEMBLOKIRAN APLIKASI LGBT KEMKOMINFO HARAMKAN GALAXY NOTE 7