Technologue.id, Jakarta - Promova, sebuah aplikasi belajar bahasa meluncurkan 'Dyslexia Mode' yang ditujukan untuk pengidap dyslexia (disleksia) agar bisa belajar bahasa baru dengan lebih mudah.
Pada Dyslexia Mode ini akan mengurangi kecerahan warna dan mengimplementasikan teknik pengajaran multi-indra, serta menggunakan huruf khusus yang bernama Dysfont.
Baca Juga:
Kriteria Smartphone yang Cocok untuk Memainkan Game Online
Dysfont sendiri dikembangkan oleh desainer Martin Pysny yang juga mengidap dyslexia sejak berumur tujuh tahun. Ia mengatakan bahwa orang-orang yang memiliki dyslexia selalu ketinggalan dalam belajar bahasa karena prosesnya yang melelahkan.
Dengan adanya Dysfont dapat memudahkan untuk membedakan antara pembalikan huruf yang paling umum, seperti p, q, b, dan d. Serta mengubah huruf besar dan huruf kecil terlihat semirip mungkin.
Dikutip dari techcrunch.com, 10 hingga 20% orang di seluruh dunia adalah dylexics dan 60 hingga 80% dari mereka memiliki permasalahan pembelajaran berbasis bahasa seperti pemrosesan atau penyerapan kata-kata atau lisan atau tulisan sulit dilakukan, yang menjadikan diperlukannya sistem yang sesuai untuk itu semua.
Baca Juga:
Patuhi Regulasi, TikTok Shop Ditutup Hari Ini
"Saya senang Promova menjadi perusahaan pertama di dunia yang menggunakan font ini. Bersama kita dapat membantu memberdayakan dylexics (pengidap dyslexia) agar berhasil belajar bahasa asing," ungkap Pysny.
Fitur baru Promova ini hadir di Bulan Kesadaran Dyslexia dan tersedia secara gratis pada aplikasi, pengguna hanya perlu mengaktifkan Dyslexia Mode yang ada di profil dan klik Setting.