Technologue.id, Jakarta - Memanasnya kondisi Amerika Serikat (AS) pasca meninggalnya salah satu warga negara kulit hitam, George Floyd membuat munculnya sejumlah akun Facebook yang melakukan berbagai ajakan untuk melakukan demonstasi. Melihat hal tersebut, Facebook pun tidak tinggal diam.
Mengutip dari TheVerge (07/06/20), Facebook sudah membuang lebih dari 200 akun yang tehubung dengan grup supremasi kulit putih yang mencoba memprovokasi demonstran. Sejumlah akun tersebut sendiri dilaporkan terkoneksi dengan dua grup haters di Facebook, yakni Proud Boys dan American Guard.
Baca Juga:
Kompak! Twitter, Facebook, dan Instagram Hapus Video Kampanye Trump
Sejak terjadinya unjuk rasa besar-besaran di Minneapolis pada tanggal 25 Mei 2020 lalu, Facebook sendiri sudah melakukan pemantauan terhadap sejumlah akun dan mulai memperhatikan postingan yang beredar di platformnya. Beberapa di antaranya dilaporkan sempat mengajak untuk mempersiapkan demonstrasi dengan senjata api.
Untuk menjaga privasi dari berbagai pihak, Facebook sendiri hingga saat ini tidak mau membeberkan detail dari akun yang membuat gusar di dunia maya tersebut. Tak cuma nama, Facebook juga menutupi lokasi dan apa yang sudah dilakukan melalui akun tersebut.
Baca Juga:
Karyawan Facebook Walkout Virtual Gara-gara Postingan Donald Trump
Setelah kematian George Floyd, pemerintah setempat sendiri sudah memecat polisi yang terlibat dalam kasus tersebut, yakni Derek Chauvin. Dalam kasus tersebut, Floyd memang bersalah karena melanggar aturan, namun polisi tersebut menghukum Floyd dengan cara berlebihan, yakni berlutut di atas leher sehingga ia kehabisan nafas dan akhirnya meninggal.