Technologue.id, Jakarta – Ketika sedang menyetir di jalan, tak sedikit orang yang mendadak mudah naik pitam. Ada banyak penyebabnya, mulai dari jalanan yang macet hingga sopir yang ugal-ugalan. Jika sudah berhadapan dengan hal semacam ini, wajar saja banyak orang yang habis kesabarannya sampai mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas. Mengutip Engadget (25/02/17), para peneliti TUe mencoba memberikan solusi. Aplikasi mobile yang mereka kembangkan, CarNote, adalah kuncinya. Aplikasi itu bertumpu pada kecanggihan teknologi augmented reality (AR) dan dalam terapannya bisa mengurangi rasa emosi, depresi, serta keinginan untuk mengumpat. Cara kerja CarNote sederhana saja. Aplikasi itu mempersilakan para pengemudi untuk memberikan sinyal berupa tujuan dan perasaannya. Sinyal tersebut bakal ditampilkan melalui lensa periskop yang terintegrasi dengan AR. Apabila Anda sedang terburu-buru menuju rumah sakit, misalnya, Anda bisa memberi tahu pengemudi lain supaya memberikan jalan atau memaklumi laju kendaraan yang terlampau cepat. Intinya, CarNote ini bagaikan lampu sein atau klakson yang biasa Anda pergunakan, tetapi dengan konteks yang lebih luas. Tujuannya pun salah satunya agar tidak muncul prasangka dari pengemudi lain dan memunculkan rasa pengertian di atas aspal. Namun, Anda tak bisa memanfaatkan CarNote sembarangan. Aplikasi ini memberi batasan momen genting yang bisa Anda pancarkan. Alhasil, orang-orang yang memang ceroboh tak akan punya kesempatan untuk memperalatnya. Proyek ini sudah diujicobakan walau secara terbatas. Hasilnya, pengertian antara para pengemudi meningkat. Meski begitu, ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan, contohnya meningkatkan efektivitas komunikasi antar mobil, baik itu mobil baru dan canggih dengan mobil keluaran lama. Redaksi sendiri meramalkan CarNote bakalan terintegrasi nantinya dengan proyek mobil pintar semisal sudah mulai mengaspal. Prediksi Anda bagaimana?   Baca juga: Sudah Saatnya Main Game Sepak Bola Pakai Augmented Reality! AR Group Perkenalkan Augmented Reality Asli Indonesia Bos Apple: Teknologi Ini Sama Pentingnya dengan Smartphone