Technologue.id, Jakarta - Berdasarkan survey International Data Corporation (IDC), 81% responden dari Indonesia berencana untuk meningkatkan utilisasi cloud di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu.

Hal ini lantaran Cloud Computing menghadirkan kapasitas. elastisitas, otomatisasi dan ketersediaan sesuai permintaan. Namun, pembengkakan biaya menjadi kerugian besar bagi banyak bisnis saat ini.

Baca Juga:
Gara-gara Ini, Meta Mau Dilaporkan Menkominfo ke Penegak Hukum

Organisasi dengan sedikit atau tanpa rencanan pengoptimalan biaya cloud akhirnya mengeluarkan biaya terlalu banyak untuk layanan Cloud hingga 70% tanpa manfaat yang ditargetkan.

Maka itu, Azul berupaya untuk mendukung pelaku industri di Indonesia dalam meminimalisir biaya penggunaan Cloud melalui Java Virtual Machine (JVM) dengan meluncurkan Azul Platform Prime.

"Komitmen kuat kami di Azul adalah memberdayakan bisnis untuk memanfaatkan potensi penuh dari investasi Cloud dan Java mereka sebagai titik utama misi ini," jelas Scott Sellers, Co-Founder dan CEO Azul.

"Dengan mengenalkan Azul Platform Prime ke Indonesia, kami tidak hanya memberikan solusi tapi juga menyediakan jalan bagi bisnis untuk mewujudkan efisiensi dan penghematan biaya dalam perjalanan Cloud mereka," tambahnya.

Sebagai informasi, Azul Platform Prime merupakan Java Runtime yang bekerja optimal secara global, kinerja Java yang lebih cepat untuk bertransaksi dengan lebih banyak perangkat keras yang sama serta optimalisasi fitur.

"Secara rata-rata, Azul Platform Prime dapat memberikan penghematan biaya Cloud hingga 50% kepada pengguna Azul," jelas Scott.

Baca Juga:
Indonesia Didukung ITU Terkait Pengembangan SPBE

Menurut Scott, harga untuk menggunakan Azul Platform Prime jauh lebih murah dari kompetitor, Oracle misalnya. Bahkan, harganya bisa 50% lebih murah.

"Untuk biayanya ini tergantung. Yang pasti sangat murah dari kompetitor 10% sampai 50%," tutupnya.