Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
BAKTI Kominfo: Meski Proyek HBS Dihentikan, Negara Tidak Alami Kerugian
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo telah mengakhiri kontrak proyek hot backup satellite (HBS) dengan Konsorsium Nusantara Jaya (KNJ).

Pengakhiran lebih awal kontrak HBS ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Satuan Tugas (Satgas) BAKTI Kominfo dengan mempertimbangkan efisiensi anggaran dan mitigasi risiko.

Baca Juga:
BAKTI Kominfo: Serat Optik Palapa Ring Jadi Proyek Backbone Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia

Kendati demikian, slot orbit yang seharusnya digunakan untuk HBS yakni 113 Bujur Timur, tetap akan difungsikan dan negara tidak akan mengalami kerugian.

Pemanfaat orbit satelit akan dilanjutkan oleh konsorsium Kemitraan Nusantara Jaya selaku penyewa resmi. Hal ini cukup membuat lega beberapa pihak karena penyediaan orbit satelit secara internasional tidak mudah.

"Slot orbitnya itu bukan kepunyaan pemerintah tapi milik konsorsium. Meski kontraknya sudah diakhiri lebih awal, konsorsium tetap bisa menjalankan rencana bisnisnya," kata Direktur Bakti Kominfo, Danny Januar Ismawan.

Danny menambahkan, mekanisme yang digunakan dalam perencanaan satelit tersebut yakni condosat atau satu satelit yang bisa dimanfaatkan oleh banyak pihak.

"HBS awalnya diproyeksikan untuk memberikan manfaat 80 Gbps yang digunakan Pemerintah Indonesia dari total kapasitas satelit sebesar 160 Gbps," tambah Danny.

Sesuai namanya, HBS berfungsi sebagai satelit cadangan jika satelit internet cepat SATRIA-1 mengalami anomali ketika meluncur. SATRIA-1 sendiri sudah berhasil diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, 19 Juni 2023.

Baca Juga:
Pembangunan BTS 4G di Daerah 3T Sudah Mencapai 96%

Total nilai Proyek HBS adalah Rp5,2 triliun dan pemerintah sudah melakukan pembayaran senilai Rp3,5 triliun ditambah cost of money dan akan dikembalikan oleh KNJ.

Sebagai informasi, saat ini SATRIA-1 sedang dalam perjalanan menuju orbitnya dan diperkirakan dapat dikaryakan pada awal tahun 2024.

SHARE:

Biaya Rencana Pengembangan AI Meta Diprediksi Capai hingga Rp648 Triliun

Rumor Nintendo Switch 2 Memiliki Fitur Joy-Con Magnetik