Technologue.id, Jakarta - Pemerintah akan segera membuka proses lelang spektrum di frekuensi 2100 Mhz dan 2300 Mhz. Hampir semua operator telekomunikasi mengaku siap berkompetisi memperebutkan spektrum tersisa untuk memperkuat layanan yang dimilikinya. Internux sebagai pengelola layanan Bolt 4G LTE mengaku juga berminat untuk mendapatkan tambahan spektrum 2300 Mhz. Akan tetapi, pihak Bolt mengaku masih harus menunggu ketentuan pemerintah terkait operator yang bisa mengikuti lelang spektrum 2100 Mhz dan 2300 Mhz mendatang. "Kalau dibilang mau apa gak nambah spektrum, tentu saja kita mau juga nambah spektrum. Tapi kita lihat ketentuan dengan yang dikeluarkan pemerintah, kalau diizinkan Bolt juga mau nambah frekuensi," ujar Billy Abe, Chief Product Officer Bolt Billy juga menyatakan perusahaanya ingin meningkatkan area cakupannya ke daerah lain. Penambahan spektrum disebutkan Abe merupakan salah satu cara yang perlu dilakukan untuk memuluskan niat perluasan cakupan dan merasa Bolt layak mendapat tambahan frekuensi. "Sebenarnya Bolt seharusnya layak mengikuti lelang karena telah menjalankan komitmen yang telah disyaratkan pemerintah. Bolt itu operator 2300 Mhz yang benar-benar merealisasikan pembangunan BTS di area cakupan kami," imbuh Billy. Meski begitu, lanjut Billy, mengaku siap menerima apapun keputusan pemerintah terkait peserta lelang spektrum. Perusahaan itu pun mengambil langkah alternatif dengan fokus menyediakan layanannya di Jabodetabek dan Medan bagi 2,8 juta pelanggannya hingga Januari 2017. "Kita memang mau kalau bisa dapat tambahan spektrum, tapi fokus sekarang lebih ke optimalisasi infrastruktur yang ada dulu. Jaringan Bolt sudah melingkupi 98 persen area populasi di Jabodetabek, kita mau tingkatkan lagi untuk menambal blank spot," tambah Billy. Baca juga : Google dan Microsoft Sepakat Tendang Situs Pembajakan Indosat Ooredoo Bikin Kuota Data Pelanggan Gak Hangus Indosat Ooredoo Siapkan Bibit-Bibit Pilot Drone Handal