Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Clubhouse Kurangi Lebih dari 50 Persen Karyawannya untuk Beradaptasi dengan Pasca-Covid
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Clubhouse, aplikasi audio yang booming, baru-baru ini mengumumkan pengurangan lebih dari 50 persen dari total karyawan mereka. Kabar tersebut diumumkan melalui memo dari salah satu pendirinya, Paul Davison dan Rohan Seth, yang menekankan perlunya perusahaan untuk "mengatur ulang" diri dalam era pasca-Covid.

Mereka mengatakan bahwa saat dunia membuka diri pasca-Covid, semakin sulit bagi banyak orang untuk bergabung dengan Clubhouse dan memasukkan percakapan panjang ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Karena itu, produk perlu berevolusi dan membutuhkan periode perubahan.

Baca Juga:
Clubhouse PHK Lebih dari Setengah Karyawan

Dalam memo tersebut, Davison dan Seth menyatakan bahwa dengan ukuran tim Clubhouse saat ini, mereka tidak dapat berbuat banyak. Mereka mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan strategi ke tim lintas fungsi dan membuat perubahan cepat ketika masing-masing dikelola oleh tim produk yang berbeda. Karena itu, mereka berharap tim yang lebih kecil dan berfokus pada produk dapat membantu memperbaiki hal tersebut.

Clubhouse pertama kali muncul sebagai aplikasi undangan khusus selama pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Selama ini, unduhan meningkat karena banyak pengguna mencari cara untuk bertemu dengan teman secara virtual. Namun, sejak itu Clubhouse kesulitan untuk tetap relevan, dengan Twitter Spaces yang menjadi pesaing utama dalam pasar audio saja.

Baca Juga:
Clubhouse PHK Karyawan, Mulai Kalah Saing?

Clubhouse berusaha untuk berevolusi dengan meluncurkan fitur baru yang disebut "Rumah" pada Agustus lalu. Fitur ini dirancang untuk menjadi tempat obrolan khusus di mana pengguna dapat bertemu dengan teman baru melalui grup teman mereka dalam pengaturan yang lebih intim.

Davison dan Seth mengatakan bahwa mereka memiliki visi yang jelas tentang Clubhouse 2.0 dan yakin bahwa dengan tim yang lebih kecil dan lebih ramping, mereka akan dapat mengulangi detail lebih cepat, membangun produk yang tepat, dan menghargai rekan tim mereka yang telah membantu mereka sampai ke titik ini. Clubhouse berharap bahwa perubahan ini akan membantu mereka tetap relevan di masa depan dan menarik lebih banyak pengguna.

SHARE:

Biaya Rencana Pengembangan AI Meta Diprediksi Capai hingga Rp648 Triliun

Rumor Nintendo Switch 2 Memiliki Fitur Joy-Con Magnetik