Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Dampak Kebocoran Data Tesla Bongkar Data Sensitif Karyawan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Insiden kebocoran data yang dialami oleh perusahaan mobil listrik Tesla bulan Mei lalu menemui babak baru. Menurut pemberitahuan yang diposting oleh kantor Jaksa Agung Maine pada Jumat (18/08), kebocoran data ini disebabkan oleh "kesalahan dari internal."

Investigasi yang dilakukan oleh Tesla menemukan bahwa dua mantan karyawan membocorkan lebih dari 75.000 informasi pribadi individu ke outlet media asing.

"Penyelidikan mengungkapkan bahwa dua mantan karyawan Tesla menyalahgunakan informasi yang melanggar kebijakan keamanan TI dan perlindungan data Tesla. Mereka membagikannya dengan outlet media," tulis Steven Elentukh, petugas privasi data Tesla, dalam pemberitahuan tersebut.

Baca Juga:
Tersandung Kasus Kecelakaan, Fitur Autopilot di Tesla Akhirnya Lolos Jeratan Hukum

Total sebanyak 75.735 orang terpengaruh oleh kebocoran data ini, termasuk sembilan warga Maine. Informasi ini mencakup informasi pengenal pribadi termasuk nama, alamat, nomor telepon, catatan terkait pekerjaan, dan nomor Jaminan Sosial.

"Sebuah media asing (bernama Handelsblatt) memberitahu Tesla pada 10 Mei 2023 bahwa mereka telah mendapatkan informasi rahasia Tesla," menurut salinan surat yang dikeluarkan oleh Tesla pada 18 Agustus kepada para pihak yang terkena dampak pada pemberitahuan kebocoran data.

Surat tersebut melanjutkan dengan menyatakan bahwa Tesla telah mengajukan gugatan hukum terhadap kedua mantan karyawan tersebut, tanpa menyebutkan di yurisdiksi mana. Gugatan tersebut menghasilkan penyitaan perangkat elektronik yang diyakini telah berisi informasi perusahaan, demikian menurut surat tersebut.

"Tesla juga memperoleh perintah pengadilan yang melarang mantan karyawan tersebut menggunakan, mengakses, atau menyebarkan data tersebut lagi, dengan ancaman sanksi pidana," kata surat tersebut.

Baca Juga:
Elon Musk Pertimbangkan Lisensi Teknologi FSD Tesla ke Produsen Mobil

"Tesla bekerja sama dengan penegak hukum dan ahli forensik eksternal dan akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan."

Handelsblatt melaporkan pada bulan Mei bahwa Tesla telah terkena pelanggaran besar-besaran yang mengungkapkan segala sesuatu mulai dari informasi pribadi karyawan hingga keluhan pelanggan tentang mobil mereka.

Publikasi tersebut memuat lebih dari 23.000 dokumen internal, yang dijuluki “Tesla Files,” yang berisi 100 gigabyte data rahasia. Ini termasuk informasi pribadi karyawan, detail bank pelanggan, rahasia produksi, dan keluhan pelanggan tentang fitur Full Self-Driving (FSD) Tesla.

SHARE:

Menkomdigi: Warisan Budaya Jadi Elemen Strategis Perkuat Indonesia di Tingkat Global

Sederet Inovasi yang Dikembangkan Nvidia, GPU hingga Ray Tracing