Technologue.id, Jakarta - Pada Januari 2008 lalu, WhatsApp resmi muncul sebagai aplikasi bertukar pesan berbasis internet yang meramaikan dunia smartphone. 9 tahun kemudian, tanpa disadari aplikasi tersebut berkembang menjadi wadah setiap penggunanya dalam berbagi dan berdiskusi mengenai berita baru atau tengah heboh. Dilansir dari BBC (23/6/2017), WhatsApp di setiap negara memiliki fungsi yang lebih dari sekedar aplikasi berbagi pesan. Beberapa diantaranya bahkan menjadikan WhatsApp sebagai langkah dalam mendapatkan berita terbaru, melebihi layanan media yang ada. [caption id="attachment_18609" align="alignnone" width="300"] Hasil survey dari Reuters Institute For Study of Journalism (source: BBC)[/caption] Pada negara Malaysia contohnya, 50% serveyor mengatakan, WhatsApp digunakan sebagai cara mereka dalam mendapatkan berita terbaru disetiap minggunya. Namun, jumlah pengguna dari negara lain yang berpendapat demikian jauh lebih sedikit. Contohnya saja pada Amerika Serikat, hanya 3% pengguna WhatsApp yang menjadikan aplikasi tersebut sebagai media penyebaran ataupun meraih berita terbaru. Sedangkan, pengguna di negara Inggris hanya sekitar 5% saja. Pun demikian, dari penelitian yang dilakukan oleh Reuters Institute For Study of Journalism, jumlah pengguna WhatsApp yang memanfaatkannya sebagai media penyebar berita masih dalam batas wajar. Dengan demikian, WhatsApp masih kalah jauh daru Facebook dan Youtube. Facebook sendiri masih menjadi media sosial dan layanan pesan yang paling sering digunakan dalam berbagi berita di hampir semua negara, kecuali Jepang dan Korea Selatan. Di kedua negara itu Kakao Talk dan YouTube lebih mendominasi. Survey ini sendiri melibatkan sekitar 71.805 orang yang tersebar di 34 negara di benua Eropa, Amerika, dan Asia. Baca juga: WhatsApp Sekarang Punya Filter Kamera! Ada Juga Dua Fitur Lain Loh! Whatsapp Bermasalah Pagi ini! Siri dan WhatsApp Kini Bisa Bekerja Sama