Technologue.id, Jakarta - Meskipun mengalami tekanan yang begitu berat dari Amerika Serikat (AS), raksasa teknologi asal China, Huawei tampaknya baik-baik saja. Hal ini tercermin dari pertumbuhan perusahaan yang cukup signifikan.
Dilansir dari Gizchina (15/7/2020), pendapatan Huawei pada paruh pertama tahun 2020 ini berhasil menembus US$ 64,9 miliar atau sekitar Rp 947 triliun. Angka ini lebih tinggi 13,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Inggris Terancam Padam Sinyal Jika Berlaku Larangan Huawei 5G
Pencapaian ini diraih setelah mengalami kegagalan di kuartal pertama tahun 2020. Dimana seperti diketahui pada awal tahun pandemi virus Corona berada di posisi puncaknya dan berhasil merebak keseluruh penjuru dunia.
Dengan meningkatnya pendapatan Huawei ini, menjadikan pukulan telak bagi AS yang saat ini sedang gencar-gencarnya memberikan sanksi. Huawei seakan kebal akan sanksi yang diperpanjang hingga Mei 2021 mendatang dan memukul balik Negeri Paman Sam dengan pencapaiannya.
Baca Juga:
Konflik AS – Huawei Terus Bergulir, Ini Kata Mantan Bos Google
Meski begitu, posisi Huawei yang saat ini berada di atas angin sepertinya tengah terancam. Pasalnya, peralatan Huawei dari jaringan 5G yang berada di Inggris resmi dilarang peredarannya.
Huawei sendiri selama ini dituduh sebagai ancaman bagi keamanan nasional. Perusahaan yang dipimpin oleh Ren Zhengfei itu disebut sebagai agen mata-mata pemerintah China yang menyamar menjadi sebuah perusahaan.