Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Dulu Laris Kini Meringis, Curhatan Seller Dipermainkan Algoritma TikTok Shop
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Keberadaan TikTok Shop tengah menjadi sorotan belakangan ini. Bakal ditutup resmi mulai 4 Oktober 2023, algoritma TikTok Shop dinilai memberatkan pelaku usaha lokal untuk bersaing secara sehat.

Seperti yang diceritakan oleh pemilik usaha Rena Beauty Store di TikTok Shop. Awal mula dia mengakui bahwa berjualan di TikTok Shop membawa untung berlimpah.

Dia bercerita, waktu itu dia menjual produk perawatan kulit dan wajah atau skincare melalui TikTok Shop. Dia mengklaim menjadi pelopor penjual produk skincare sebelum menjadi ramai seperti sekarang ini.

https://www.facebook.com/reel/146289205228400

"Sempat dikasih kejayaan sama TikTok Shop sekitar setengah tahun yang lalu. Saking jayanya waktu itu juga mungkin kalau dipelihara sekarang omset saya bisa miliaran (Rupiah)," ujar pemilik Rena Beauty Store dikutip dari akun Cristinton Ronadong.

Baca Juga:
Patuhi Regulasi, TikTok Shop Ditutup Hari Ini

Tidak hanya membeli produknya, konsumen bahkan sering mengirimi hadiah digital berupa kupon.

Namun masa kejayaan Rena Beauty Store tidak bertahan lama setelah kompetitor menjamur.

"Jadi sebelum itu, kita kayak dimanjakan banget sama TikTok Shop dan tahu gak setelah itu apa mungkin TikTok membaca algoritma kita, behaviour kita, kalau kita sedang diminati di Indonesia, terus produk-produk apa yang laku. Dan setelahnya boom banget, pokoknya spektakuler banget bermunculan skincare dari perusahaan cangkang dari TikTok itu sendiri," jelasnya.

TikTok disinyalir memiliki algoritma yang bisa mengidentifikasi sampai ke produk-produk apa paling laris dan berapa harganya.

Baca Juga:
Resmi, TikTok Shop Dilarang Jualan Hanya Boleh Iklan

Dia menambahkan, "Mungkin kan project S tidak boleh terus dia mencari cara bagaimana dia bisa jualan juga. Karena menurut saya ini sangat tidak masuk akal untuk kemunculan si biru. Jadi ada skincare Biru dan ada versi murahnya juga yang ternyata produk impor dari China."

Dalam video, wanita itu menyampaikan, pemerintah sudah sepantasnya hadir untuk melindungi pelaku UMKM. Dia menyetujui peran pemerintah yang harus tegas dalam memisahkan media sosial dan social commerce..

"Makanya saya sangat mendukung banget program pemerintah untuk memisahkan, untuk meregulasi ulang bagaimana sih itu e-commerce dan social commerce itu harusnya bekerja. Jadi gak seenaknya sendiri memonopoli seperti sekarang. Ya nggak mungkinlah suatu negara dimonopoli oleh social media. Social commerce yang kayak gitu dikendalikan oleh behaviour atau konsumennya," paparnya.

SHARE:

Peminat Makin Banyak, Kenapa MG Belum Jual Maxus 9?

CEO Perusahaan Teknologi Investasi Triliunan ke Indonesia, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya