Technologue.id, Jakarta - SpaceX menciptakan Starship, roket super berat dua tahap yang membuka peluang bagi pencapaian baru di bidang eksplorasi luar angkasa. Serupa dengan Falcon 9, Starship dimaksudkan agar dapat digunakan kembali sepenuhnya setelah meluncur.
Tercatat SpaceX telah melakukan dua kali pengujian orbital dari Starship. Uji coba kedua dilakukan pada 18 November 2023, di mana ledakan terjadi tetapi peristiwa "kegagalan" ini memberikan data yang berharga agar peneliti terus mengembangkan Starship.
Uji coba ketiga menjadi momen yang dinantikan tidak hanya para ilmuwan di SpaceX, tetapi juga para pecinta dunia antariksa, khususnya roket SpaceX. Elon Musk mengatakan di media sosial pada Senin bahwa ia memperkirakan uji terbang Starship ketiga akan diluncurkan “dalam waktu sekitar tiga minggu".
Baca Juga:
Elon Musk Bantah Ukraina soal Penggunaan Starlink Pasukan Rusia
Pesan CEO SpaceX muncul meskipun belum ada pernyataan resmi dari Federal Aviation Administration (FAA) mengenai apakah mereka akan memberikan SpaceX izin peluncuran untuk penerbangan tersebut.
FAA telah melakukan penyelidikan terhadap uji terbang Starship kedua, yang diluncurkan dari fasilitas Starbase SpaceX di Boca Chica, Texas, pada November. Sekadar informasi, penerbangan pertama dilakukan tujuh bulan sebelumnya yakni pada bulan April, Starship meledak segera setelah lepas landas, meskipun pada saat itu berhasil mencapai tahap pemisahan.
SpaceX jelas mengharapkan FAA untuk segera menutup penyelidikannya dan juga menerima izin peluncuran untuk uji terbang ketiga tanpa awak. Di masa depan, Starship bisa diandalkan sebagai kendaraan untuk penerbangan awak dan kargo ke bulan dan mungkin juga Mars.