SHARE:
Technologue.id, Jakarta - Memasuki era digital, serangan siber semakin marak terjadi. Target serangan juga tidak terbatas pada pejabat tinggi atau sebuah perusahaan. Menurut Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia, semua orang dapat menjadi target serangan siber. Terlebih jika kejahatan siber tersebut menggunakan metode phising.
Baca Juga: 2020 Tahun Pilkada, Seberapa Besar Ancaman Siber?
Ia menyebut metode phising tersebut sama seperti ranjau paku. Pelaku kejahatan menyebar ranjau, nantinya siapapun bisa menjadi korban, tidak harus orang yang mempunyai kedudukan tinggi atau sebuah perusahaan. "Selama ini siapapun akan menjadi target, karena ya memang cara kerjanya memasang trap. Kalaupun nanti dapetnya orang awam, itu bisa dikembangkan jadi kejahatan siber yang besar," ujarnya pada Rabu (26/2/2020) di Jakarta.Baca Juga: Ternyata Perusahaan Milik CIA Membantu Memata-matai Dunia
Dony menjelaskan para pelaku kejahatan siber dapat memanfaatkan orang awam untuk membuka sistem keamanan perusahaan. Caranya, para hacker terlebih dulu masuk ke dalam sistem keamanan orang awam yang lemah. Nantinya ketika orang tersebut tersambung ke WiFi kantor atau WiFi perusahaan, penjahat siber juga bisa masuk ke dalam sistem perusahaan. Dengan begitu, para hacker tidak perlu secara langsung menyerang sistem keamanan yang pasti punya penjagaan ketat. "Kejahatan siber itu sebetulnya hanya butuh satu orang dengan sistem keamanan lemah," pungkasnya.