Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Facebook Bangun Sistem Pintar Untuk Perangi Eksploitasi Anak
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Kejahatan dunia maya tidak pandang usia. Bahkan anak-anak turut menjadi korban, terutama dalam kasus eksploitasi. Facebook terus gencar memerangi eksploitasi anak di platform media sosialnya. Antigone Davis, Kepala Keamanan Global Facebook, mempublikasikan posting blog yang membeberkan bagaimana perusahaan selama ini selalu fokus mengembangkan teknologi demi memberangus kasus seksual yang menyerang anak-anak.

Baca juga:

Siapa Pencuri 30 Juta Data User Facebook? Ini Hasil Temuan Mereka

Sebelumnya, Facebook menerapkan sejumlah praktik industri standar, seperti mengharuskan pengguna untuk berusia 13 tahun atau lebih, dan menggunakan pencocokan foto untuk mengidentifikasi gambar yang dikenal dan melaporkan pelanggaran apa pun ke National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC). Namun, saat ini jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu telah mengembangkan teknik baru untuk melawan praktik-praktik yang menjurus negatif ini.

Baca juga:

Facebook Kena Hack, 50 Juta Akun Pengguna Dijebol

Facebook memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning untuk secara proaktif mendeteksi eksploitasi anak di platformnya dan melaporkannya ke NCMEC. Dengan perpaduan teknologi cerdas tersebut, Facebook bisa cepat menemukan konten eksploitatif yang sebelumnya tidak diketahui. Akun yang memposting atau ikut menyebarkan konten ini akan ditandai, sementara perusahaan akan menugaskan tim khusus untuk untuk meninjau dan melaporkan temuan ini.

Baca juga:

Kali Ini, Mengganti Password Akun Facebook Anda Tak Berguna Lagi

Menurut Facebook, hasil penggunaan AI dan machine learning berjalan optimal. Buktinya, Facebook telah menghapus 8,7 juta konten yang melanggar norma atau eksploitasi seksual terhadap anak-anak, bahkan 99 persen telah otomatis dihapus sebelum ada yang melaporkannya. Praktik ini juga bisa mencegah perilaku semacam ini namun non-seksual. Contohnya gambar anak-anak sedang mandi yang disebarkan melalui social media.

Baca juga:

Hacker Pakai Jutaan Akun Facebook Curiannya untuk Bobol Medsos Lain?

SHARE:

Serangan Phishing Tumbuh Sebesar 40 Persen Pada Tahun 2023

Google Tingkatkan Keamanan Browser Chrome dari Malware dan Phishing