Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Foxconn Ketahuan Jual iPhone Rakitan dari Komponen Cacat
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Foxconn, salah satu penyuplai utama produk iPhone, diduga 'nakal' di belakang Apple. Manufaktur yang bermukim di Zhengzhou, China, ini melakukan penjualan iPhone tidak resmi tanpa sepengetahuan mitra besarnya tersebut. Menurut laporan dari Taiwan News (18/12/2019), sejumlah manajer Foxconn telah terlibat dalam skema penipuan di mana mereka bekerja bersama dengan seorang pengusaha Taiwan, untuk mengambil dan mengumpulkan komponen-komponen yang rusak agar disulap menjadi seperti iPhone seperti aslinya.

Baca Juga: Jony Ive Resmi Tinggalkan Apple

Bila melihat prosedur operasional perusahaan, komponen iPhone yang rusak biasanya akan dihancurkan. Namun dalam kasus ini, komponen tersebut tidak dihancurkan, melainkan justru digunakan untuk membuat iPhone. Saat menjual iPhone rekondisi itu, para oknum manajer Foxconn pun mengaku bahwa produk tersebut merupakan smartphone Apple yang original dan legal. Berkat aksi penipuan ini, mereka mampu mengantongi keuntungan mencapai US$ 43 juta atau lebih dari Rp600 miliar. Tindakan menyelewengkan komponen cacat ini disinyalir telah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Akan tetapi baru bulan Juni, berita ini sampai ke telinga Tim Cook, CEO Apple.

Baca Juga: Apple Siap Rilis iPhone 12?

Foxconn sendiri sejak itu mengkonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan internal terhadap dugaan pelanggaran tersebut. Sementara itu mantan petinggi perusahaan, Terry Guo, menolak mengomentari masalah ini. Guo mengatakan bahwa dalam perusahaan sebesar Foxconn yang memiliki lebih dari satu juta karyawan, mungkin memang ada oknum pekerja yang memiliki tekad buruk. "Hal-hal yang tidak masuk akal mungkin terjadi pada satu atau dua pekerja," ujar Guo.

SHARE:

Rekomendasi PC AIO Acer Terbaik, Hemat Ruang hingga Performa Tangguh

Riset HP: Adopsi AI di Dunia Kerja Indonesia Alami Peningkatan