Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Free Fire Blokir 1,3 Juta Akun Pemain dalam Dua Minggu
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Garena Free Fire adalah game yang paling banyak diunduh pada tahun 2020. Game ini juga menangkan banyak penghargaan, termasuk penghargaan Mobile Game of the Year di Esports Awards. 

Jumlah pemain yang kian banyak ternyata diiringi juga dengan meningkatnya jumlah pemain yang curang. Bermain game seharusnya menyenangkan, tetapi jadi khawatir bakal dibunuh sama pemain yang curang.

Untuk melawan para cheater, developer Free Fire pasang beberapa mekanisme anti-cheat yang bagus. Developer juga terbitkan laporan dua mingguan tentang larangan tersebut di halaman media sosialnya.

Free Fire Blokir 1,3 Juta Cheater dalam Dua Minggu

Dalam dua minggu terakhir, Free Fire sudah blokir sekitar 1.363.824 akun karena pakai beragam cheat. Jumlah ini naik 11% dibanding laporan sebelumnya, yang berjumlah 1.218.816 akun diblokir.

Menurut Free Fire, 44% akun diblokir karena laporan dari pemain lain. Setiap akun itu diblokir secara permanen.

Selain itu Free Fire juga menghukum 63.785 akun karena sengaja bekerja sama dengan para cheater. Pada laporan minggu lalu, Free Fire banned lebih dari 33.000 pemain yang sengaja bekerja sama dengan para cheater.

Penyebab Akun Free Fire Diblokir

  • 50% dari cheat di-banned karena pakai auto-aim. Auto-aim ini dipakai untuk tembak musuh secara otomatis dengan aplikasi pihak ketiga.
  • 38% banned karena pakai cheat teleportasi. Cheat ini dipakai buat pindah secara instan dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat.
  • 1% banned karena pakai kemampuan untuk bergerak dari cover dan wall.
  • 5% banned karena pakai antena hackHack ini dipakai buat cari tahu posisi musuh dengan mudah.
  • Sisa 6% banned karena alasan lainnya.

SHARE:

Fitur Energy Score Galaxy Ring Dukung Kesehatan dan Produktivitas Pengguna

Jensen Huang, dari Pelayan Restoran Kini Jadi Orang Terkaya Rp2.000 Triliun