Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Generative AI Diprediksi Jadi Keterampilan yang Paling Diminati pada 2024
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Platform pembelajaran online, Udemy merilis laporan Global Learning & Skills Trends 2024. Laporan ini mengidentifikasi tema-tema utama serta keterampilan paling diminati yang diprediksi membentuk masa depan pekerjaan di tahun 2024.

Beberapa aspek yang disoroti termasuk pergeseran menuju ekonomi berbasis keterampilan (skill-based economy), penerimaan AI generatif (Generative AI), dan peningkatan fokus pada pengembangan kepemimpinan.

Baca Juga:
Kolaborasi dengan Zepeto, Agate Luncurkan BFF Signal

“Para pemimpin saat ini berupaya mendorong kinerja bisnis di era yang terus berubah dengan memprioritaskan peningkatan keterampilan,” ujar Stephanie Stapleton Sudbury, President of Udemy Business.

Stephanie menambahkan, dari data yang ditunjukkan bahwa organisasi sedang melakukan investasi yang substansial untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam bidang AI generatif guna meningkatkan produktivitas, memperkuat keterampilan dan mengembangkan kepemimpinan.

"Hal ini dilakukan karena mereka terus mengemban perubahan menuju organisasi yang berbasis keterampilan, yang mengadopsi potensi kecerdasan buatan," tambah Stephanie.

Seiring kecepatan inovasi yang semakin meningkat, banyak organisasi menghadapi tantangan kesenjangan keterampilan yang semakin besar. Diperkirakan hal ini akan menyebabkan kekurangan tenaga kerja hingga 85 juta orang pada tahun 2030.

"Untuk membantu mengatasi kesenjangan ini serta membentuk tenaga kerja yang lebih adaptif, kami menyoroti tiga bidang investasi penting yang perlu difokuskan oleh perusahaan saat merencanakan strategi bisnis tahun depan," jelasnya.

Kemampuan menavigasi perubahan keterampilan (skill) yang cepat
Keterampilan yang dibutuhkan meningkat sekitar 10% setiap tahunnya dan ini menyebabkan banyak keahlian yang dianggap penting menjadi tidak relevan.

Banyak pemimpin bisnis beralih ke strategi yang lebih praktis dengan penekanan pada pengembangan dan validasi keterampilan, bukan hanya bergantung pada gelar atau pengalaman kerja sebelumnya.

Beradaptasi dengan kemajuan AI generatif
Para ahli memperkirakan bahwa AI generatif dapat menggantikan hingga 23 juta pekerjaan di Indonesia pada tahun 2030 dan berpotensi menghemat US$243,5 miliar dalam kapasitas produksi di negara ini.

Selain itu, seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang menggunakan teknologi baru ini dan efisiensi yang dihasilkannya, AI generatif diperkirakan akan menciptakan hingga 23 juta pekerjaan baru pada tahun 2030 di Indonesia.

Maka itu, banyak perusahaan berusaha melatih karyawan untuk menggunakan AI generatif, mengintegrasikan teknologi ini ke dalam rutinitas kerja sehari-hari.

Mengembangkan pemimpin yang kuat
Tenaga kerja saat ini mengalami tekanan yang sangat besar akibat perubahan yang konstan, mulai dari pekerjaan hybrid hingga munculnya AI generatif dan kesenjangan keterampilan, sehingga lebih dari separuh karyawan merasa kelelahan.

Baca Juga:
Penggunaan AI Generatif di Kalangan Gen Z Buat Apa Saja?

Dengan biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang tidak berkomitmen (disengaged worker) melebihi US$8,8 triliun pada tahun 2022, sangat penting bagi organisasi untuk berinvestasi dalam pengembangan kepemimpinan, terutama untuk manajer mid-level.

"Memperkuat efisiensi operasional dan memiliki keterampilan baru menjadi kunci utama agar tenaga kerja kita tidak hanya dapat beradaptasi, tetapi juga terus berkembang di tengah era yang terus berevolusi ini," jelas Giri Suhardi, Head of Indonesia di Udemy.

SHARE:

Microsoft Investasi Rp27 Triliun Lebih untuk Cloud dan Talenta AI di Indonesia

Kinerja Keuangan Grup GoTo Setelah TikTok Shop Bergabung