Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Google Sudah Percaya Kalau Anda Bukan Robot
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Akhirnya, Google menghapuskan fitur otentikasi yang cukup mengganggu, yaitu tanda centang "I'm not a robot" di tes reCAPTCHA. Kabar ini dilansir redaksi dari BusinessInsider (13/03/17). Keharusan netizen untuk mencentang boks pernyataan tersebut pada dasarnya bertujuan untuk membuktikan pada Google bahwa Anda benar-benar manusia, bukan bot. Hal ini juga menjadi pencegah aktivitas yang dinilai mencurigakan di sebuah situs. Namun lama-lama, metode ini cukup mengganggu juga, terlebih jika dimunculkan berulang kali. Menariknya, Google sudah menyiapkan metode lain untuk menggantikan keharusan netizen menyentang pernyataan "I'm not a robot". Raksasa internet yang didirikan Sergey Brin dan Larry Page itu sudah membuat sistem reCAPTCHA yang beroperasi di background secara otomatis untuk mendeteksi apakah para pengakses benar-benar manusia atau bukan. Secara sederhana, Google mengadopsi teknologi machine learning dan analisis risiko yang lebih mendalam di metode otentikasi yang lebih 'cerdas' ini. Sistem reCAPTCHA versi termutakhir ini pun dapat bekerja di desktop maupun mobile. Lalu, bagaimana jika sistem tersebut salah dan mendeteksi Anda sebagai bot? Tenang, Google masih memberikan Anda kesempatan untuk membuktikan bahwa Anda benar-benar manusia dengan pengujian serta pengecekan reCAPTCHA standar. Sebagai informasi, reCAPTCHA adalah teknologi yang diakuisisi Google tahun 2009 lalu. Sistem yang ditujukan untuk menghentikan sepak terjang bot dan spammer ini awal mulanya dikembangkan oleh Luis von Ahn dan rekan-rekannya. Selain Google, sejumlah situs populer juga menggunakan reCAPTCHA, misalnya Facebook, Twitter, dan CNN.   Baca juga: Google Uji Coba Deteksi Kanker dengan AI Cara Google untuk Hindarkan Anda dari Membeli Kucing Dalam Karung Demi Mudahkan Akses, Google Tambahkan Tombol Assistant Pada Allo

SHARE:

Deretan Perempuan Punya Andil Besar dalam Pengembangan Teknologi

Free Fire Terancam Diblokir, PBESI Sarankan Batasan Usia Mengakses Game