Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Huawei Bangun Pabrik Chip Senilai US$1,6 Miliar
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Huawei tengah mengerjakan pembangunan pabrik chip besar-besaran di Shanghai China. Tak tanggung-tanggung, nilai proyek ini mencapai US$1,6 miliar.

Dikutip dari Gizmochina, Selasa (16/4/2024), salah satu misi utama pabrik chip Huawei tersebut adalah membangun mesin litografi yang membantu pembuatan microchip generasi terbaru di dalam smartphone maupun gadget lainnya.

Baca Juga:
Luxeed S7, Sedan Listrik Hasil Kolaborasi Huawei dan Chery Resmi Diluncurkan

Pabrik penelitian dan pengembangan ini merupakan landasan rencana besar Huawei untuk menghilangkan ketergantungannya pada pembuat chip asing. Perusahaan secara agresif merekrut talenta terbaik untuk mempercepat prosesnya.

Huawei dilaporkan telah merekrut insinyur dengan pengalaman luas dari merek chip global seperti ASML, Applied Materials, Lam Research, TSMC, Intel, dan Micron. Mereka bahkan membayar dua kali gaji pembuat chip lokal.

Namun, mencapai swasembada pengembangan chip harus mengorbankan kesejahteraan karyawan. Menurut seorang insinyur chip yang tidak disebutkan namanya, lingkungan kerja di Huawei 'brutal'.

Hal ini dilaporkan jauh melampaui budaya kerja 996 (bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam, enam hari seminggu). Sebaliknya, karyawan mungkin harus menghadapi jam kerja 007 atau bekerja sepanjang waktu, tujuh hari seminggu, tanpa istirahat.

Meskipun gaji dan insentif yang tinggi mungkin menarik bagi sebagian orang, budaya kerja yang intens seperti itu akan membuat karyawan lelah. Sampai-sampai sang insinyur mengatakan "kontraknya akan berlaku selama tiga tahun, [tetapi] sebagian besar orang tidak dapat bertahan sampai perpanjangan".

Baca Juga:
Dijegal AS, Pendapatan Huawei Justru Naik di 2023

Saat ini, Huawei mengandalkan SMIC untuk chip Kirin 5nm yang akan datang, dengan komersialisasi diharapkan akhir tahun ini. SMIC juga secara mandiri mengembangkan kemampuan produksi chip 3nm-nya sendiri untuk Huawei.

Mengingat kolaborasi yang sedang berlangsung ini, SMIC kemungkinan akan tetap menjadi mitra penting bagi Huawei di masa mendatang, setidaknya hingga pabrik penelitian dan pengembangan mereka mencapai kapasitas produksi penuh.

SHARE:

Kuartal 1 2024, Keuntungan Indosat Merangkak Naik 15%

Microsoft Dukung Keahlian AI untuk 2,5 Juta Orang di Asia Tenggara