Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Huawei Bantah Isu Didepak Inggris dalam Pengembangan Jaringan 5G
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Huawei membantah kabar kemungkinan Inggris bakal mendepak perusahaannya dari proyek pengembangan jaringan 5G.

Berdasarkan pernyataan resmi dari Victor Zhang, Vice President Huawei, isu ini tidak benar adanya karena berasal dari sumber yang tidak disebutkan namanya. Menurut Zhang, negara Inggris masih membuka peluang kerja sama dengan Huawei karena pengalaman dan teknologi perusahaan yang andal.

Baca Juga:
Posisi 5G Huawei Terancam di Inggris?

"Kami telah melihat laporan dari sumber yang tidak disebutkan namanya, yang tidak masuk akal. Pemerintah (iIggris) pada bulan Januari memutuskan untuk menyetujui peran kami dalam peluncuran 5G, karena Inggris membutuhkan teknologi terbaik, lebih banyak pilihan, inovasi dan lebih banyak pemasok, yang semuanya berarti jaringan yang lebih aman dan lebih tangguh," ujar Zhang, dalam keterangan resminya yang diterima oleh Technologue.id, Kamis (28/5/2020).

Ia melanjutkan, sebagai perusahaan swasta, yang 100 persen dimiliki oleh karyawannya, dan telah beroperasi di Inggris selama 20 tahun, prioritas mereka adalah membantu perusahaan seluler dan broadband menjaga Inggris untuk selalu terhubung. Khususnya dalam krisis kesehatan saat ini menjadi lebih penting daripada sebelumnya.

"Ini adalah rekam jejak kami yang sudah terbukti,” tandasnya.

Baca Juga:
AS Perpanjang Larangan Dagang Huawei

Sebelumnya diberitakan bahwa Inggris berencana mendepak perusahaan teknologi asal China itu dari proyek jaringan 5G mereka.

Mengutip BBC (26/5/2020), pada hari Minggu lalu, Pusat Keamanan Nasional Inggris (NCSC) mengkonfirmasikan bahwa pihaknya tengah memeriksa dampak apa yang akan terjadi pada jaringan Inggris yang menggunakan teknologi Huawei.

Secara bertahap keterlibatan Huawei akan mencapai nol persen pada tahun 2023.

SHARE:

Broom Kantongi Pendanaan Series A+ untuk Ekspansi Pasar

TikTok Dituding Langgar Undang-Undang Privasi Anak