Technologue.id, Jakarta - Elon Musk, miliarder yang mendirikan beberapa perusahaan teknologi memiliki mimpi untuk membuat sebuah sistem transportasi cepat yang melibatkan kapsul dan lorong yang panjang.
Hyperloop One mengusung gagasan jaringan angkutan berkecepatan tinggi antara Eropa dan Tiongkok, yang dapat mengangkut kargo dari satu ujung ke ujung lainnya dalam satu hari. Perusahaan ini harus ditutup lantaran mengalami masalah keuangan.
Baca Juga:
Teknologi yang Diprediksi Menjadi Tren Sepanjang 2024
Seorang anggota staf telah mengonfirmasi kepada Engadget setelah Bloomberg menerbitkan laporan tentang penutupan Hyperloop One. Perusahaan didirikan pada 2014 setelah diterbitkannya makalah Elon Musk tentang visinya terhadap teknologi transportasi hyperloop.
Perusahaan ini awalnya bertujuan untuk menyediakan transportasi bagi kargo dan manusia dalam bentuk pod yang melakukan perjalanan melalui tabung logam tertutup dalam jarak jauh dengan kecepatan seperti pesawat terbang.
Dari tahun 2017 hingga 2022, dikenal sebagai Virgin Hyperloop One karena investasi dari Virgin Group milik Richard Branson. Namun Virgin diam-diam menarik mereknya tahun lalu ketika perusahaan tersebut memutuskan untuk membatalkan rencananya mengangkut penumpang dan fokus pada membangun layanan khusus kargo.
Hyperloop One kemudian memberhentikan lebih dari 100 anggota staf awal tahun lalu karena perubahan prioritasnya.
Baca Juga:
4 Kontroversi Elon Musk Setelah Akuisisi Twitter yang Kini Menjadi X
Menurut Bloomberg, perusahaan tersebut telah mengalami masalah keuangan selama beberapa waktu dan belum pernah mendapatkan kontrak untuk membangun sistem hyperloop yang berfungsi.
Perusahaan berita tersebut kini telah memberhentikan sebagian besar karyawannya yang tersisa, dan karyawan yang tersisa akan diberhentikan pada 31 Desember.