Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
ICSF Ungkap Penyebab Kebocoran Data
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Beberapa tahun terakhir, berita mengenai kebocoran data dari perusahaan atau instansi pemerintah sering terjadi. Ahli siber pun ungkapkan beberapa penyebab kebocoran data bisa terjadi.

Beberapa kasus kebocoran data yang pernah terjadi di Indonesia seperti kasus kebocoran data pengguna BPJS Kesehatan sampai data pelamar Pertamina.

Baca Juga:
Data Nasabah Bank Indonesia Bocor ke Internet?

Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Ardi Sutedja, menjelaskan bahwa penyebab kasus kebocoran data di Indonesia disebabkan Sumber Daya Manusia (SDM), yang mengelola data belum paham bagaimana caranya melindungi data.

Pertama adalah ketidaktahuan si pengelola data. Pengelola hanya mengetahui bagaimana cara mengelola data tetapi belum paham bagaimana melakukan perlindungan data,” kata Ardi di acara Media Clinic VIDA x ICSF, hari Kamis (27/1/2022).

Faktor lainnya yaitu kekosongan SDM di bidang keamanan siber, hal itu bikin pusat data perusahaan rentan diserang hacker.

Terjadi defisit gap terkait SDM di bidang cyber security. Ada kesenjangan SDM bidang cyber security yang harusnya membantu dalam pengelolaan data,” tambah Ardi.

Baca Juga:
6 Juta Data Pasien di Server Kemenkes Bocor!

Penyebab berikutnya adalah orang yang mengelola data tidak punya jabatan tinggi di perusahaan atau instansi pemerintah. Sehingga mereka tidak bisa mengambil keputusan-keputusan penting terkait pengelolaan dan perlindungan data.

Kelemahan di kita adalah SDM yang mengelola data itu bukan setingkat pejabat, sehingga gak tanggung jawabnya, dan mereka terbatas ketika ingin mengambil keputusan,” jelas Ardi.

Selain itu, Plt. Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika, Dirjen Aptika Kominfo Teguh Arifiyadi, menjelaskan ada beberapa penyebab kebocoran data kerap terjadi di Indonesia.

Pertama karena bisa jadi perusahaan dan instansi pemerintah, tidak pakai software atau hardware yang tidak memenuhi standar.

Dari sisi teknologi bisa saja penyebabnya adalah perusahaan tidak menggunakan software dan hardware yang memadai, tidak memenuhi standar, dan tidak ada update atau pengamanan di kedua perangkat tersebut,” jelas Teguh.

Penyebab berikutnya adalah tidak ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas tentang pengiriman data yang bikin rentan terjadi kebocoran, selain itu juga dari faktor SDM.

Teguh setuju dengan Ardi, dimana masih ada SDM yang tidak memahami bagaimana melindungi data perusahaan.

Dari sisi SDM, masih ada SDM tidak mempunyai pemahaman yang baik mengenai perlindungan data perusahaan,” tutup Teguh.

SHARE:

RAM 16GB Bakal Langka? Kenaikan Harga Memori Ancam Tren Smartphone 2026

MapleStory: Idle RPG Rilis Update Zakum, Siapa Berani Lawan?