Technologue.id, Jakarta – Usaha baik Samsung untuk memperbaiki kesalahan pada baterai Galaxy Note 7 yang cacat pabrik ternyata tak melulu berjalan mulus. Sebab, salah satu pabrik recycle dan pembuatan baterai mereka malah terbakar. Tragedi ini terjadi tanggal Rabu (08/02/17) lalu pukul 8 malam waktu Tianjin, China. Setelah diteliti, penyebab api yang muncul di pabrik ini berasal dari limbah pabrik dan baterai rusak yang hendak didaur ulang. Mengutip TheRegister (08/02/17), api yang berkobar di pabrik produsen ponsel asal Korea Selatan ini berhasil dipadamkan setelah melibatkan 19 armada dan lebih dari 110 petugas pemadam kebakaran. Untungnya, tak ada korban jiwa yang didapat dari kejadian nahas tersebut. Beberapa pekerja perlindungan lingkungan juga langsung turut dilibatkan untuk memeriksa kadar keamanan udara di sekitar pabrik. Tindakan ini diambil karena letak pabrik yang berada di hutan pinggiran kota sehingga dikhawatirkan akan merusak ekosistem sekitar. Selain tak ada korban jiwa dalam tragedi itu, Samsung bisa bernapas lega karena kerusakan pada pabriknya tak terlalu parah sampai harus menghentikan produksi. Sebab, jika pabrik Samsung SDI cabang Wuqing, Tianjin, China ini berhenti produksi, Samsung bisa dipastikan menanggung kerugian besar. Alasannya, pabrik yang satu ini bertugas sebagai penyedia baterai dan energi untuk semua produk Samsung yang hendak dipasarkan baik gadget atau kendaraan listrik dan penyimpanan daya untuk kegunaan industri. Sekadar informasi, tahun lalu Galaxy Note 7 menjadi produk gagal Samsung setelah beberapa unit perangkat ber-iris scanner itu memercikkan api dan meledak. Tahun ini, perusahaan berusia lebih dari 70 tahun itu menyatakan kecacatan Galaxy Note 7 berasal dari baterai sehingga menyebabkan sirkuit pendek.   Baca juga: Galaxy Note 7 Meledak, iPhone Jadi Raja Smartphone di Kuartal Empat 2016 Samsung Tetap Untung Walau Galaxy Note 7 Gagal Total, Apa Rahasianya? Samsung: Ini Penyebab Galaxy Note 7 Meledak