Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
3 Aspek yang Harus Diperhatikan saat Menggunakan Teknologi AI
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Beragam pekerjaan yang kini dilakukan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif. Bahkan dampak yang dihasilkan dari teknologi AI menghasilkan banyak peluang baru.

"Ini menunjukkan bagaimana AI dapat membantu orang untuk bisa fokus melakukan elemen-elemen esensial dalam setiap pekerjaannya," ujar Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia.

Baca Juga:
Begini Caranya Melihat Email Gmail Sudah Terbaca

Guna merealisasikan peluang tersebut, ada laporan yang merincikan sedikitnya tiga aspek yang perlu menjadi perhatian, yaitu meningkatkan akses dan pemakaian, manajemen risiko dan mendorong inovasi.

  1. Meningkatkan Akses dan Pemakaian
    Meningkatkan akses dan pemakaian AI memerlukan infrastruktur yang memadai serta tenaga kerja terampil. Kapabilitas natural language dan reasoning engine AI Generatif mampu mendemokratisasi AI dan mengurangi tantangan setiap individu dalam menggunakan teknologi ini.

Pada pelaksanaannya, keterampilan-keterampilan baru tetap perlu dikuasai seperti memberikan instruksi (prompt), melakukan evaluasi analitis, dan menyelesaikan masalah.

Di saat bersamaan, regulasi AI yang mengatur pengembangan serta penggunaan AI secara bertanggung jawab juga memiliki peran penting untuk memaksimalkan manfaat atau dampak positif teknologi tersebut.

"Kami terus berupaya untuk terlibat secara aktif dengan membagikan pengalaman dan insights kami terkait praktik-praktik AI yang bertanggung jawab,” ujar Ajar Edi, Director of Government Affairs, Microsoft Indonesia & Brunei Darussalam.

  1. Manajemen Risiko
    Upaya untuk membuka peluang dan memitigasi risiko tidak sebatas meningkatkan akses atau merancang regulasi yang komprehensif. Namun, memerlukan upaya terkoordinasi untuk membentuk formula AI yang bertanggung jawab, baik dari sisi pengembangan maupun penggunaan.

“Kami di Microsoft mengadopsi enam prinsip etika AI pada tahun 2018. Satu prinsip akuntabilitas adalah landasan bagi semua prinsip lainnya: keadilan, keandalan dan keselamatan, privasi dan keamanan, inklusivitas, serta transparansi. Singkatnya, kita harus memastikan bahwa AI tetap berada di bawah kendali manusia,” lanjut Ajar.

  1. Mendorong Inovasi
    Seiring dengan berprosesnya pengembangan kerangka kebijakan dan regulasi AI, terdapat pertanyaan serta kekhawatiran mengenai pemanfaatan teknologi AI Generatif dalam merealisasikan peluang-peluang baru.

Baca Juga:
Huawei Siap Dukung Pemerintah Antisipasi Tantangan Keamanan Siber

Sebagai informasi, Microsoft telah mengumumkan tiga AI Customer Commitments perusahaan, dengan Copilot Copyright Commitment sebagai salah satu perluasannya. Copilot Copyright Commitment memperkuat dukungan ganti rugi kekayaan intelektual bagi layanan Copilot komersial.

Secara khusus, jika pihak ketiga menggugat pelanggan komersial atas pelanggaran hak cipta karena menggunakan Microsoft Copilot atau output yang dihasilkannya, Microsoft akan membela pelanggan tersebut dan membayar biaya kerugian atau biaya penyelesaian yang diakibatkan oleh tuntutan hukum, selama pelanggan bersangkutan menggunakan pagar pembatas dan filter konten yang Microsoft buat pada produk Microsoft.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun