Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Baterai Nuklir Betavolt Janjikan Daya Smartphone Bisa Tahan Hingga 50 Tahun
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Startup Tiongkok, Betavolt, sedang mengembangkan baterai nuklir inovatif yang berpotensi memberi daya pada smartphone selama 50 tahun tanpa perlu diisi ulang.

Dilansir dari Ubergizmo, perusahaan yang berbasis di Beijing ini menegaskan bahwa baterai energi atom mereka adalah yang pertama mencapai miniaturisasi energi atom. Mereka berhasil memasukkan 63 isotop nuklir ke dalam modul yang lebih kecil dari koin. Teknologi ini menandai kemajuan signifikan dalam inovasi energi karena mampu mengubah energi yang dilepaskan oleh peluruhan isotop menjadi listrik.

Baca Juga:
Kurangi Lithium, Microsoft-PNNL Olah Kandidat Baterai Yang Lebih Baik

Baterai nuklir Betavolt masih menjalani masih uji coba. Rencana produksi massal untuk komersial akan dimanfaatkan ke berbagai penggunaan gadget seperti smartphone dan drone. Di samping itu, perusahaan ini juga berambisi mengedarkan baterai energi atomnya untuk digunakan di ruang angkasa, peralatan AI, perangkat medis, mikroprosesor, sensor canggih, drone kecil, dan robot mikro.

Desain baterai nuklir memberikan keunggulan seperti konstruksi yang ringan, masa pakai yang lama, kepadatan energi yang tinggi, dan kemampuan untuk berfungsi pada suhu ekstrem dari -76 hingga 248 Fº (-60 hingga 120 derajat Celcius). Desain modularnya memungkinkan beberapa baterai atom digabungkan, sehingga menghasilkan keluaran energi yang lebih tinggi untuk aplikasi seperti teknologi otomotif dan sistem AI.

Soal radiasi, Betavolt menegaskan bahwa baterainya aman dan tidak ada radiasi eksternal, sehingga cocok untuk digunakan pada perangkat medis di dalam tubuh manusia, seperti alat pacu jantung dan implan koklea. Setelah periode radioaktivitas, isotop radioaktif berubah menjadi isotop tembaga non-radioaktif yang stabil, sehingga tidak menimbulkan ancaman terhadap lingkungan.

Baca Juga:
Kemungkinan Zinc Dan Kalsium Jadi Material Baterai Ramah Lingkungan

Inovasi ini dapat merevolusi elektronik dengan menghilangkan kebutuhan akan pengisi daya dan powerbank portabel, yang berpotensi menghasilkan perangkat yang terus beroperasi tanpa penurunan kapasitas dan masa pakai baterai selama siklus pengisian daya, seperti yang terlihat pada baterai Li-ion konvensional.

Jika berhasil, baterai nuklir dapat memungkinkan pengoperasian berkelanjutan untuk perangkat seperti drone, telepon, dan mobil listrik, sehingga menandai perkembangan transformatif dalam teknologi pasokan listrik.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun