Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Bisnis Smartphone Terjegal, Huawei Bakal Jualan PC
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Sejak perang dagang berlangsung dan tak kunjung usai hingga saat ini, Huawei terus mengalami kesulitan untuk bisa berbisnis smartphone. Terlebih mereka sempat tidak diperbolehkan untuk menggunakan layanan Google, bahkan tidak boleh memasarkan smartphonenya di wilayan Amerika Serikat. Melihat hal tersebut, mereka pun mencari jalan keluar lain.

Mengutip dari GizChina (22/09/20), Huawei dikabarkan bakal merambah ke bisnis desktop PC. Untuk melakukan hal tersebut, mereka bekerja sama dengan anak perusahaan Foxconn Electronics, yakni Hongfujin Precision Industry.

Baca Juga:

Huawei Diprediksi Tinggalkan Industri Ponsel

Meski belum diumumkan secara detail tentang kapan desktop PC tersebut akan dirilis, Huawei kabarnya sudah memiliki konsep desain yang bakal diterapkan untuk perangkat tersebut. Dan analis memperkirakan bahwa desktop PC tersebut bakal ditujukan untuk segmen tertentu terlebih dahulu, seperti enterprise.

Untuk spesifikasinya sendiri, pada tahap awal ini mereka bakal menamai desktop PC-nya “Qingyun W510”. Desktop PC tersebut bakal ditenagai oleh prosesor HiSilicon Kunpeng 920 3211K dengan teknologi 7 nm. Perangkat ini menggunakan sistem operasi asal Tiongkok yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan di wilayah tersebut, seperti Huawei, China Electronics Group dan Wuhan ShenZhiDuo Technology Co.

Baca Juga:

Bukan Ponsel, Huawei Patenkan Teknologi Siklus Menstruasi

Tak bisnis desktop PC, Huawei juga akan mencoba untuk memasuki ranah bisnis modul display. Kabarnya, mereka bakal segera merilis modul layar lengkung yang nantinya bakal mengisi pasar gaming. Dan ke depannya, Huawei tampaknya bakal bersaing dengan Xiaomi yang juga tengah menggarap beberapa produk baru.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun