Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Bobol Bank Indonesia, Apa Itu Ransomware Conti?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Kelompok peretas Conti Ransomware Gang menjadi perbincangan hangat di kalangan publik setelah diketahui melakukan aksi peretasan ke bank sentral Bank Indonesia.

Sebelumnya, informasi peretasan data BI diunggah oleh akun twitter @darktracer_int merupakan salah satu platform intelijen website.

Baca Juga:
Data Nasabah Bank Indonesia Bocor ke Internet?

Dalam unggahannya, akun tersebut menuliskan peringatan bahwa geng Conti Ransomware mengumumkan “Bank Indonesia” masuk dalam daftar korban.

"'[ALERT] Conti ransomware gang has announced "BANK OF INDONESIA" on the victim list'," cuit akun tersebut.

Pada ungguhan tersebut juga menampilkan tangkapan layar dari situs gerombolan Conti Ransomware, berupa alamat website https://www.bi.go.id serta alamat Jalan MH Thamrin 2, Jakarta.

Tangkapan layar tersebut juga menampilkan sejumlah file yang dinamai corp.bi.go.id, pada keterangannya tertulis total data 838 dengan file sebesar 487.09 MB.

Conti ransomware sendiri merupakan pelaku kejahatan siber asal Rusia. Conti ransomware pertama kali muncul pada Mei 2020. Jenis ransomware ini berbeda dari yang lain dalam kecepatan yang dapat mengenkripsi file dan menyebar ke berbagai komputer.

Sebelum menjalankan kode ransomware, penyerang akan berusaha mencuri sebanyak mungkin data penting bisnis.

Baca Juga:
6 Juta Data Pasien di Server Kemenkes Bocor!

Conti ransomware juga menggunakan strategi "pemerasan ganda", di mana penyerang tidak hanya mengenkripsi data korban dan meminta uang, tetapi mereka juga membuat salinan data korban, yang akan mereka ungkap atau jual jika korban menolak untuk membayar.

Untuk mengintimidasi korban agar membayar uang tebusan, penyerang Conti akan mengancam untuk memposting data mereka secara online agar dapat dilihat oleh penjahat dunia maya lainnya dan mungkin digunakan dalam serangan mereka sendiri.

Melansir dari HSToday, Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), Federal Bureau of Investigation (FBI), dan National Security Agency (NSA) mengaku adanya peningkatan serangan siber Conti ransomware selama tahun lalu.

CISA dan FBI telah mengamati lebih dari 400 serangan menggunakan Conti ransomware terhadap AS dan organisasi internasional untuk mencuri file, mengenkripsi server dan workstation, dan meminta pembayaran tebusan untuk mengembalikan data sensitif yang dicuri.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun