Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
BYD Dirikan Perusahaan Leasing Mandiri di Indonesia Tahun 2026
SHARE:

Technologue.id – BYD, produsen mobil listrik asal Tiongkok, sedang mempersiapkan langkah strategis baru di pasar Indonesia. Perusahaan tersebut berencana mendirikan lembaga pembiayaan atau leasing milik sendiri pada tahun 2026. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah konsumen dalam memiliki kendaraan listrik dan memperkuat ekosistem bisnisnya.

Rencana ini diungkapkan oleh Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia. Ia menyatakan bahwa proses finalisasi pendirian perusahaan finansial pembiayaan kendaraan sudah berada di tahap akhir. Hal ini menjadi bagian penting dari strategi BYD untuk membangun ekosistem otomotif yang komprehensif di Tanah Air.

Kehadiran leasing mandiri dinilai krusial mengingat kebiasaan konsumen Indonesia. Data menunjukkan sekitar 60 persen pembelian kendaraan di Indonesia dilakukan secara kredit melalui lembaga pembiayaan. Dengan memiliki leasing sendiri, BYD berharap dapat memberikan kemudahan yang lebih signifikan bagi calon pembeli mobil listrik.

Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations BYD Indonesia, menjelaskan rencana perusahaan leasing

Luther menekankan bahwa pembentukan leasing ini juga bertujuan menjaga nilai jual kembali (resale value) mobil BYD. Keberadaan lembaga finansial yang kuat dan kokoh akan meningkatkan tingkat kepercayaan pembeli dalam jangka panjang. "Kami akan mulai ini tahun depan," tegasnya dalam keterangan di Sentul, Bogor.

Meski enggan merinci skema spesifik yang akan ditawarkan, Luther menegaskan bahwa leasing BYD akan memberikan dukungan eksklusif. Dukungan ini mungkin tidak diberikan oleh lembaga pembiayaan lain yang saat ini menjadi mitra BYD. Hal ini menjadi nilai tambah yang potensial bagi konsumen.

"Karena bila pembiayaan dimiliki oleh BYD, kami punya hak eksklusivitas untuk memberikan support yang mungkin tidak diberikan lembaga pembiayaan lainnya," jelas Luther. Pendirian leasing mandiri ini merupakan langkah logis setelah BYD sukses memperkenalkan enam model mobil listrik di Indonesia.

Salah satu model mobil listrik BYD yang dijual di Indonesia, seperti BYD Atto 1

Seluruh model tersebut ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 199 juta hingga Rp 700 jutaan on the road Jakarta. Respon pasar terhadap kehadiran BYD di Indonesia dinilai sangat positif, terutama setelah peluncuran BYD Atto 1 dengan harga sekitar Rp 190 jutaan. Model ini berhasil menarik perhatian konsumen dengan harga yang kompetitif.

Operasional leasing BYD yang direncanakan mulai 2026 diharapkan dapat semakin memudahkan calon pelanggan. Mereka akan memiliki lebih banyak pilihan skema cicilan yang disesuaikan dengan kebutuhan finansial. Kemudahan ini pada akhirnya diharapkan dapat mendongkrak penjualan BYD di tahun tersebut.

Langkah BYD ini juga sejalan dengan upaya pemerintah mendorong adopsi kendaraan listrik. Kemudahan akses pembiayaan seringkali menjadi kendala utama bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Dengan solusi finansial in-house, BYD berpotensi mengurangi hambatan tersebut.

Selain rencana pendirian leasing, BYD juga tengah menyelesaikan pembangunan pabrik perakitan di Subang, Jawa Barat. Pabrik ini dijadwalkan beroperasi pada kuartal pertama tahun 2026. Kombinasi antara fasilitas produksi lokal dan layanan finansial mandiri akan memperkuat posisi BYD.

Strategi integrasi vertikal ini lazim dilakukan oleh pemain otomotif global besar. Memiliki kontrol atas rantai pasok, produksi, hingga pembiayaan dapat meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan. BYD tampaknya mengadopsi strategi serupa untuk bersaing di pasar Indonesia yang dinamis.

Gambar ilustrasi proses pembiayaan atau kredit kendaraan

Pasar mobil listrik Indonesia sendiri menunjukkan pertumbuhan yang menarik. Berbagai merek, baik dari Tiongkok, Korea Selatan, hingga Eropa, semakin gencar memperkenalkan produknya. Persaingan yang ketat mendorong setiap pemain untuk menghadirkan nilai tambah, termasuk dalam hal layanan purna jual dan pembiayaan.

Keberhasilan suatu merek dalam pasar kendaraan listrik tidak hanya ditentukan oleh produknya. Faktor seperti jaringan servis, ketersediaan suku cadang, dan kemudahan kepemilikan memegang peranan penting. Leasing mandiri BYD diharapkan dapat menjawab salah satu aspek krusial tersebut.

Hingga saat ini, BYD masih memanfaatkan jasa lembaga pembiayaan yang telah ada di dalam negeri. Transisi ke sistem pembiayaan sendiri memerlukan persiapan matang, termasuk dari sisi regulasi dan permodalan. Luther menyatakan bahwa proses finalisasi sedang berjalan dengan baik untuk memastikan kelancaran operasional nanti.

Inisiatif BYD ini juga dapat memicu tren baru di industri otomotif Indonesia. Produsen lain mungkin akan mempertimbangkan untuk memiliki atau memperkuat kerja sama dengan lembaga pembiayaan khusus. Tujuannya adalah untuk menawarkan paket kepemilikan yang lebih menarik dan kompetitif kepada konsumen.

Showroom atau dealer BYD di Indonesia yang memamerkan berbagai model mobil listrik

Dari perspektif konsumen, kehadiran leasing dari produsen langsung sering dikaitkan dengan suku bunga yang lebih kompetitif. Skema promosi dan program loyalitas juga biasanya lebih mudah diintegrasikan. Hal ini dapat menjadi pertimbangan menarik bagi mereka yang sedang membandingkan opsi pembiayaan.

Peningkatan adopsi kendaraan listrik merupakan bagian dari transisi energi global. Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon. Kendaraan listrik menjadi salah satu solusi utama dalam sektor transportasi untuk mencapai target tersebut.

Dukungan terhadap industri EV juga tercermin dari berbagai kebijakan pemerintah, seperti insentif fiskal. Kemudahan pembiayaan dari produsen seperti BYD dapat menjadi pelengkap yang efektif untuk kebijakan tersebut. Sinergi antara insentif pemerintah dan kemudahan dari swasta diharapkan mempercepat transisi.

Perkembangan terbaru dari BYD ini akan terus dipantau oleh pemangku kepentingan industri. Kesuksesan implementasi leasing mandiri pada 2026 nanti dapat menjadi studi kasus bagi pemain lain. Industri otomotif Indonesia, khususnya segmen listrik, diprediksi akan semakin matang dan beragam dalam beberapa tahun ke depan.

Bagi BYD, langkah ini bukan hanya tentang menjual lebih banyak unit. Ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun loyalitas merek dan ekosistem yang berkelanjutan. Kepuasan konsumen dalam proses kepemilikan kendaraan menjadi kunci untuk mempertahankan posisi di pasar yang kompetitif.

Dengan pabrik yang hampir rampung dan rencana leasing yang jelas, BYD menunjukkan komitmen serius terhadap pasar Indonesia. Tahun 2026 diproyeksikan menjadi tahun yang penting bagi perusahaan tersebut untuk semakin mengukuhkan dominasinya di segmen kendaraan listrik nasional.

SHARE:

Hogwarts Legacy Gratis di Epic Games Store, Buruan Klaim Sebelum 18 Desember

BYD Perluas Segmen Denza 2026 dengan Teknologi Baru di Indonesia