Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
EA Sports Bakal Tak Pakai Nama FIFA Lagi, Kenapa?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Sebelumnya, Konami sudah ubah nama seri game buatannya, Pro Evolution Soccer atau PES jadi eFootball 2022. Kali ini, Electronic Arts (EA) dikabarkan juga ikuti langkah yang sama setelah petinggi perusahaan ungkapkan pertimbangan penggantian nama.

Isu tentang game FIFA yang diubah namanya kian tersebar setelah EA daftarkan identitas merek baru di lembaga resmi. Salah satu divisi milik Electronic Arts tersebut tengah berencana untuk hilangkan nama “FIFA” di seri game sepak bola yang digarapnya.

Hal ini disampaikan oleh EA Sports General Manager, Cam Weber, lewat situs resmi Electronic Arts. Ia menjelaskan bahwa nama “FIFA” yang sering dipakai di game punya lisensi terpisah dengan lembaga FIFA yang bermarkas di Zurich, Swiss.

Selama ini, EA Sports rutin membayar kepada FIFA untuk dapatkan hak guna nama “FIFA” di game buatannya. Beberapa lisensi yang juga dibayarkan EA seperti lebih dari 17.000 atlet, 700 tim, dan 30 liga berbeda, di seluruh 300 mitra berlisensi individu.

Melihat ke depan, kami memikirkan untuk mengganti nama game sepak bola EA Sports, kami sedang meninjau perjanjian penggunaan nama FIFA, yang terpisah dari semua kerja sama dan lisensi resmi lainnya di dunia sepak bola.” Jelas Weber.

Meski telah ungkapkan rencana untuk hapus nama FIFA, namun Weber masih belum jelaskan alasan utama di balik langkah tersebut. Hilangnya nama “FIFA” di seri game sepak bola buatan EA Sports ini mungkin terasa kurang lengkap bagi sebagian penggemar.

Nama “FIFA” sendiri sudah dipakai oleh EA Sporta sejak tahun 1995 lalu. Judul terbaru dari seri game sepak bola EA, yakni FIFA 22 bahkan sudah pecahkan rekor pemain terbanyak, setelah dimainkan oleh 9,1 juta orang cuma dalam waktu satu minggu.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun