Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Ekosistem Telehealth yang Terintegrasi Jadi Kunci Percepatan Reformasi Sektor Kesehatan Indonesia
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Terbatasnya akses kesehatan di luar kota besar masih menjadi tantangan industri kesehatan tanah air. Tidak meratanya fasilitas kesehatan daerah hingga biaya pengobatan yang tidak terjangkau masih menjadi persoalan kasuistik bagi masyarakat daerah. Selain itu, kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari negara kepulauan kerap menjadi penghalang bagi infrastruktur untuk bisa menjangkau masyarakat secara merata.

Dalam acara Digitalisasi Nusantara Expo & Summit 2022 yang digelar di Solo pekan lalu, Sp.OT Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia dr. Moh. Adib Khumaidi, mengatakan teknologi juga menjadi aspek yang memiliki peran cukup krusial dalam masalah akses kesehatan.

"Pandemi tidak hanya menjadi krisis bagi dunia kesehatan, namun juga menjadi pembelajaran akan pentingnya akses kesehatan yang mudah dan merata di Indonesia. Pada prinsipnya, transformasi digital di bidang kesehatan ini merupakan kebutuhan masyarakat secara global dan Indonesia sangat beruntung memiliki ekosistem teknologi yang kuat, sehingga dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai upaya dalam mendukung dan mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk di daerah," ujar dr. Moh. Adib Khumaidi.

Baca Juga:
Indo NFT Festiverse Bakal Digelar di Yogya 9-17 April Mendatang

Pada saat aktivitas masyarakat semakin dibatasi akibat pandemi, teknologi di sektor kesehatan justru menjadi solusi yang memudahkan masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan secara daring seperti konsultasi jarak jauh. Popularitas telehealth juga semakin meningkat seiring dengan upaya pemerintah untuk menciptakan "rumah sakit tanpa dinding" dan berbagai program kolaborasi yang dilakukan dalam penanganan pandemi seperti program isolasi mandiri yang dibantu telehealth.

Tidak hanya kemudahan akses konsultasi dengan dokter, ketersediaan dan integrasi apotek dengan telehealth juga memiliki peran dalam memberikan layanan kesehatan berkualitas yang merata di kota tier 2 dan 3.

"Layanan telehealth, seperti Halodoc, yang sangat ramah pengguna membuat masyarakat yang tinggal di daerah sekalipun merasa terbantu. Apotek dan telehealth lantas menjadi sebuah sinergi baru yang harus dilakukan, sehingga akses layanan kesehatan berkualitas di sejumlah daerah tidak lagi terhalang oleh jarak," lanjut Ketua Ikatan Apoteker Indonesia, Drs Nurul Falah Eddy Pariang.

Halodoc sebagai platform layanan kesehatan juga melihat peningkatan penggunaan telehealth oleh masyarakat di luar Pulau Jawa, diantaranya Maluku, Kepulauan Riau, Kalimantan, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

"Ekosistem telehealth yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun, mampu menjembatani kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang berkualitas dan terpercaya. Telehealth kini memungkinkan masyarakat di berbagai daerah bahkan Papua, untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis dari kota besar, seperti Jakarta. Dengan misi menyederhanakan akses layanan kesehatan di berbagai daerah, Halodoc berkomitmen untuk terus memperluas pemanfaatan teknologi di luar kota besar yang diharapkan dapat menjadi solusi di tengah terbatasnya akses kesehatan bagi masyarakat di wilayah terpencil di Indonesia," Co-Founder dan CEO Halodoc, Jonathan Sudharta.

Baca Juga:
LingoAce Dipercaya Bantu Belajar Anak Indonesia di Kelas English Live

Upaya maksimal pemanfaatan telehealth hingga ke daerah menjadi salah satu bukti komitmen pemerintah dalam percepatan proses transformasi digital di layanan kesehatan Indonesia.

"Telehealth semakin berperan krusial karena pandemi saat ini. Sebelum pandemi, telehealth masih  asing karena dokter dan pasien lebih memilih pertemuan tatap muka. Namun pandemi membuat kebutuhan berubah, mulai dari cara dokter berkonsultasi dengan pasien hingga resep obat secara elektronik. Ini menjadi momen perubahan baik dari sisi masyarakat maupun pelaku industri kesehatan yang mulai menyadari dan membawa dampak positif terutama dalam hal perbaikan layanan kesehatan kedepannya," kata Deputy Chief DTO Kementerian Kesehatan RI, Agus Rachmanto.

Pemanfaatan telehealth secara optimal untuk mempermudah akses layanan kesehatan di kota tier 2 dan 3 di Indonesia membutuhkan kerjasama dengan seluruh stakeholder di layanan kesehatan.

"Halodoc bersama seluruh elemen bangsa di bidang kesehatan, mulai dari Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, dan regulator lainnya, berkomitmen untuk bisa memudahkan akses kesehatan di Indonesia. Dengan kerjasama dan sinergi yang baik, kita optimis dapat mempermudah akses kesehatan di daerah atau pulau terpencil. Hal tersebut yang juga menjadi panggilan terbesar kami di Halodoc untuk terus memperluas akses kesehatan di Indonesia," tutup Jonathan.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun