Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Google Rilis Hasil Tes Privacy Sandbox : Alat Pengiklan Baru Pengganti Cookies Di Chrome
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Google mengumumkan pada Juli tahun lalu bahwa mereka akan memblokir cookies pihak ketiga di Chrome pada paruh kedua tahun 2024. Hal ini berarti salah satu cara utama perusahaan melacak pengguna akan hilang dan industri teknologi iklan tentu mulai merasa khawatir. Untuk itu, Google telah mengembangkan serangkaian alat untuk menggantikan cookies yang disebut "Privacy Sandbox."

Alat-alat ini memungkinkan Google dan perusahaan lain melacak orang-orang di internet untuk memperoleh data guna menampilkan iklan yang ditargetkan khusus untuk mereka, tetapi alat tersebut juga dilengkapi fitur untuk menyembunyikan aktivitas individu orang tersebut. Demi menenangkan netizen, Google baru saja memublikasikan hasil uji coba targeting dari Privacy Sandbox.

Baca Juga:
Serangan Zero-Day Terjadi pada Peramban Chrome, Google Luncurkan Pembaruan

Dalam eksperimen tersebut, Google membandingkan kinerja kampanye iklan menggunakan cookies pihak ketiga dengan kampanye yang hampir sama dan menggunakan alat dari Privacy Sandbox. Selama lima minggu, Google menemukan bahwa pengiklan yang menggunakan Privacy Sandbox dapat mengurangi pengeluaran mereka sebesar 2 hingga 7%. Namun, jumlah konversi per dollar yang digunakan untuk mengukur seberapa baik iklan tersebut bekerja, turun sebesar 1-3%. Sementara itu, jumlah orang yang mengklik iklan masih berada dalam 90% dari status quo. 

Meskipun Privacy Sandbox tools kurang efektif dibandingkan dengan cookies, Google mencatat hasilnya cukup menggembirakan. Dan Taylor, Wakil Presiden Global Ads Google, mengatakan bahwa. "Hasil eksperimen kami menunjukkan bahwa performa kampanye yang menggunakan alat-alat pengiklan yang menjaga privasi untuk mencapai pengguna dengan iklan yang relevan mempertahankan kisaran angka kepercayaan yang cukup tinggi dibandingkan dengan performa berbasis cookies pihak ketiga di Google ads,” jelasnya. “Hal ini membuktikan bahwa periklanan digital bisa tetap mempertahankan privasi bagi pengguna dan juga efektif bagi pengiklan dan penerbit."

Google telah memublikasikan sebuah blog pada Selasa lalu (18/04) yang menjelaskan hasil ekperimen tersebut, beserta lembar putih yang memaparkan berbagai detail penting. Uji coba ini menunjukkan bahwa teknologi baru yang lebih menjaga privasi mungkin sedikit lebih efisien bagi pengiklan. Jika mereka mengeluarkan budget iklan yang 2 hingga 7% lebih sedikit tetapi hanya melihat penurunan hasil sebesar 1 hingga 3%, hal ini berarti mereka mendapat lebih dari uang yang mereka keluarkan. Google mengatakan, dengan adanya teknik-teknik machine learning, performa tersebut dapat meningkat dalam waktu dekat.

Baca Juga:
Peningkatan Kecepatan Google Chrome: Browser yang Lebih Cepat dari Sebelumnya

Meskipun sistem ini dapat berhasil untuk para pengiklan, hasil yang dipaparkan masih dirasa kurang menguntukan bagi para penerbit. Apalagi dengan menurunnya budget yang akan dikeluarkan pengiklan dengan sistem baru ini, media dan industri berita secara keseluruhan yang seringkali beroperasi dengan margin tipis akan terkena dampak terparah.

Dan Taylor menyanggah pendapat yang mengatakan bahwa Privacy Sandbox akan merugikan penerbit. “Kami memang bekerja dengan teknologi yang dapat mengurangi kemampuan perusahaan teknologi iklan dan broker data untuk dapat mengidentifikasi individu di dalam Web, namun tetap dapat memberikan relevansi tingkat tinggi bagi para pengiklan. Hal ini berarti tingkat monetisasi yang tinggi untuk penerbit, ”katanya. “Jadi kami sebenarnya cukup senang dengan hasil eksperimen ini.”

Ekperimen tersebut memasangkan salah satu alat Privacy Sandbox Google yang disebut Topics API dengan data pihak pertama yang disediakan oleh penerbit, istilah periklanan untuk situs web dan aplikasi yang menampilkan iklan. Google mengatakan Topik dan sistem Privacy Sandbox lainnya tidak seharusnya bekerja secara terpisah namun merupakan bagian dari ekosistem alat yang lebih luas. Google mengatakan bahwa mereka akan terus melakukan tes dan menguji aspek lain dari Privacy Sandbox, termasuk Protected Audience API (dulunya dikenal sebagai FLEDGE) dan Attribution Reporting API. Google akan merilis hasil dari tes-tes tersebut di penghujung tahun ini.

SHARE:

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun

Microsoft "Rayu" Pengguna Windows 10 untuk Beli PC Copilot+