Technologue.id, Jakarta - Google menciptakan model AI Gemini baru yang dinamakan "Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental". Model AI tersebut kabarnya masih dalam tahap pengujian dan diharapkan meluncur pada 2025.
Layanan ini menggunakan siklus komputasi tambahan untuk memeriksa kinerjanya, sehingga memungkinkan penanganan kueri yang lebih rumit. Hal ini dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana Google berharap untuk mengembangkan model Gemini-nya pada tahun depan, dikutip dari Extremetech.
LLM baru ini dibangun di atas fondasi yang sama dengan Gemini 2.0 Flash yang baru saja dirilis, yang merupakan versi pertama dari model generasi berikutnya dari Google. Sebutan "Flash" menunjukkan bahwa model ini lebih kecil daripada varian "Pro", tetapi Google mengatakan bahwa pembaruan 2.0 memungkinkan model bahasa besar (LLM) ini untuk bekerja sama dengan Gemini 1.5 Pro yang lebih besar.
Baca Juga:
Meta AI Hadir di Aplikasi WhatsApp, Apa Saja Fiturnya?
Gemini 2.0 Flash Thinking tampaknya merupakan jawaban Google untuk model OpenAI o1. Keunggulan LLM ini ialah dilatih dengan pembelajaran penguatan untuk memeriksa kinerjanya sebelum memberikan jawaban.
Hal tersebut membuatnya lebih lambat dan membutuhkan lebih banyak komputasi dibandingkan model lain, tetapi dapat menghindari beberapa kesalahan.
Demikian pula, Google mengatakan Gemini 2.0 Flash Thinking adalah model "penalaran" yang dilatih untuk menunjukkan hasil kerjanya. Anda dapat melihat alur pemikiran yang digunakan model untuk sampai pada kesimpulan, yang menawarkan wawasan menarik tentang cara Google berharap untuk mengatasi masalah halusinasi terus-menerus yang mengganggu AI generatif.