Pernahkah Anda membayangkan sebuah smartphone yang dirancang oleh tangan yang sama yang menciptakan Ferrari Testarossa atau Alfa Romeo Spider? Di tengah deru inovasi yang kerap kali hanya berfokus pada angka-angka spesifikasi, sebuah kolaborasi tak terduga muncul untuk mengingatkan kita bahwa sebuah perangkat bisa menjadi lebih dari sekadar mesin komputasi—ia bisa menjadi karya seni. Pada Business of Design Week 2025, Infinix, brand yang dikenal tangguh di segmen menengah, membuat gebrakan dengan mengumumkan kerja sama penuh dengan rumah desain legendaris asal Italia, Pininfarina.
Langkah ini bukan sekadar tempelan logo atau konsultasi desain biasa. Ini adalah pernyataan strategis yang matang, datang di saat momentum Infinix sedang membumbung tinggi. Laporan IDC mencatat brand ini sebagai yang pertumbuhan pengirimannya terbesar di Asia Tenggara pada kuartal kedua 2025. Posisi itu bukan lagi milik pemain kecil. Setelah sukses menguasai pasar dengan teknologi pengisian daya super cepat dan kamera yang kompetitif, seperti pada seri Zero Ultra, Infinix kini memandang ke arah yang lebih tinggi: liga flagship premium.
Dan untuk masuk ke liga itu, mereka membawa sekutu yang paling tidak terduga sekaligus paling tepat: sebuah nama yang selama 90 tahun lebih telah mendefinisikan keindahan, emosi, dan garis-garis yang abadi dalam dunia otomotif mewah. Infinix Note 60 Ultra akan menjadi kanvas pertama dari kolaborasi jangka panjang ini, menandai dimulainya era baru desain untuk brand tersebut.
Bukan Kolaborasi Biasa: Ketika Filosofi Desain Otomotif Bertemu SmartphoneMenggandeng Pininfarina bukanlah langkah yang diambil sembarangan. Di industri smartphone, kerja sama dengan desainer atau brand fashion lumrah terjadi, namun kolaborasi mendalam dengan firma desain otomotif sekelas Pininfarina adalah hal yang langka. CEO Infinix, Tony Zhao, menegaskan bahwa ini adalah fondasi jangka panjang untuk identitas desain perusahaan. Artinya, sentuhan Pininfarina tidak akan berhenti pada Note 60 Ultra, tetapi akan membentuk DNA visual semua flagship Infinix di masa depan.
Fabio Calorio, Senior Vice President Brand Pininfarina, memberikan perspektif menarik. Baginya, smartphone adalah objek paling personal yang digunakan manusia setiap hari. Tantangannya adalah menciptakan perangkat yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga membangkitkan rasa emosional saat disentuh dan digenggam. Pendekatan Pininfarina yang terkenal dengan garis bersih, proporsi seimbang, dan estetika timeless kini diuji pada kanvas yang jauh lebih kecil dan kompleks dibanding bodi mobil atau kapal pesiar.
Ini adalah pertemuan dua dunia. Di satu sisi, Infinix membawa pemahaman mendalam tentang teknologi mobile, struktur internal yang padat, dan kebutuhan pasar massal. Di sisi lain, Pininfarina membawa warisan hampir seabad dalam menciptakan "objek keinginan". Hasilnya, Note 60 Ultra diharapkan bukan sekadar "barang elektronik", melainkan sebuah artefak desain yang menyatu dengan kehidupan penggunanya. Sebuah visi yang ambisius, mengingat sebelumnya Infinix lebih fokus pada menaklukkan batas performa dan daya tahan di kelas menengah.
Keputusan Infinix ini datang di waktu yang tepat secara bisnis. Pertumbuhan eksponensial di Asia Tenggara telah memberikan mereka pondasi kepercayaan diri dan sumber daya untuk bermain di lapangan yang berbeda. Setelah sebelumnya berhasil menarik perhatian dengan inovasi seperti kamera selfie beresolusi sangat tinggi, langkah logis berikutnya adalah meningkatkan perceived value dan margin melalui desain dan pengalaman premium.
Dengan kata lain, Infinix sedang membangun "ladder" merek. Mereka tidak serta-merta meninggalkan pasar yang telah membesarkan mereka, tetapi menambahkan anak tangga tertinggi untuk menjangkau segmen konsumen yang lebih aspirasional. Note 60 Ultra, dengan sentuhan Pininfarina, akan menjadi simbol dari anak tangga tersebut. Ia berfungsi sebagai halo product—produk yang mungkin tidak menjadi penjual terbesar, tetapi mampu mengangkat citra seluruh brand dan membuat lini produk di bawahnya terlihat lebih bernilai.
Strategi ini pernah dilakukan banyak brand, tetapi yang membedakan adalah komitmennya. Menyebutnya sebagai "proyek jangka panjang" menunjukkan bahwa Infinix serius ingin mengubah persepsi pasar secara permanen, bukan sekadar membuat edisi terbatas untuk publisitas sesaat. Mereka ingin wajah baru Infinix—yang lebih premium, tegas, dan mudah dikenali secara global—dimulai dari kolaborasi bersejarah ini.
Baca Juga:
Kolaborasi semegah ini tentu membawa ekspektasi yang sama besarnya. Tantangan terbesarnya adalah menerjemahkan filosofi desain otomotif—yang seringkali tentang lekukan dinamis, kesan kecepatan, dan kehadiran fisik yang dominan—ke dalam perangkat berukuran saku yang harus nyaman digenggam dan fungsional. Sebuah Ferrari dirancang untuk dilihat dari kejauhan dan dirasakan saat dikemudikan; sebuah smartphone dirancang untuk dilihat dari jarak dekat dan berinteraksi setiap saat melalui layar sentuh.
Namun, justru di situlah letak potensi kejutan. Pininfarina mungkin tidak akan membawa bentuk spoiler atau grille mobil ke smartphone. Yang akan mereka bawa adalah prinsip-prinsip dasar: keseimbangan, elegan yang sederhana, dan detail yang dipikirkan matang. Mungkin itu terwujud dalam kurva bodi yang sempurna mengikuti telapak tangan, pemilihan material yang memberikan sensasi sentuhan unik, atau penataan kamera dan port yang terlihat sebagai bagian integral dari desain, bukan elemen yang ditambahkan begitu saja.
Jika berhasil, Infinix Note 60 Ultra tidak hanya akan menjadi smartphone lain dengan spesifikasi tinggi. Ia akan menjadi perangkat yang menawarkan cerita, warisan, dan nilai emosional yang berbeda. Di pasar yang jenuh dengan perangkat yang terlihat mirip, memiliki "jiwa" desain yang kuat bisa menjadi pembeda utama. Ini adalah langkah berani Infinix untuk tidak hanya mengejar kualitas yang setara dengan flagship lain, tetapi menawarkan sesuatu yang unik: seni desain Italia dalam genggaman.
Pada akhirnya, kolaborasi Infinix dan Pininfarina adalah lebih dari sekadar peluncuran produk. Ini adalah sinyal perubahan lanskap. Brand yang tumbuh dari bawah kini percaya diri untuk tidak hanya bersaing dalam hal harga dan fitur, tetapi juga dalam hal selera, estetika, dan narasi. Keberhasilan Note 60 Ultra nantinya tidak akan diukur dari angka penjualan semata, tetapi dari apakah ia berhasil menancapkan tonggak baru: bahwa desain kelas dunia bukan lagi monopoli segelintir brand mahal, dan bahwa sebuah smartphone bisa menjadi mahakarya desain yang setara dengan mobil sport legendaris.