Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Jenius Luncurkan Dua Fitur Cicilan, Limit Hingga Rp200 Juta
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Jenius dari Bank BTPN perkenalkan inovasi terbarunya dengan menghadirkan dua fitur terbaru yaitu Split Pay dan Cicilan Jenius Pay untuk membantu mengelola dan menjaga cash flow penggunanya.

Split Pay memudahkan pengguna merevisi transaksi debit yang sudah dilakukan menjadi cicilan. Sementara Cicilan Jenius Pay memudahkan pengguna berbelanja di beragam e-commerce dengan menggunakan cicilan. Hal ini merupakan wujud dari komitmen Jenius untuk terus menghadirkan layanan finansial yang lengkap dan relevan dengan kebutuhan masyarakat digital savvy di Indonesia.

Baca Juga:
Jenius Bantu Kelola Keuangan secara Digital, Bikin Pengguna Disiplin Atur Budget

Menurut Waasi B. Sumintardja, Digital Banking Business Product Head Bank BTPN, terdapat kondisi dan situasi saat masyarakat digital savvy membutuhkan untuk melakukan transaksi dengan cicilan agar cash flow tetap terjaga dengan baik. Misalnya, ketika mereka salah melakukan perhitungan ketika membeli sesuatu atau adanya kebutuhan yang tiba-tiba datang dan belum diperhitungkan.

"Terkadang kita gegabah mengambil keputusan dan bertransaksi tanpa perhitungan matang. Di lain waktu kita menyesal telah mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli sebuah barang dan berharap bisa merevisi transaksi yang telah terjadi sehingga cash flow berantakan karena keliru melakukan perhitungan," ujar Waasi, dalam konferensi pers online, Selasa (31/5/2022).

Split Pay adalah fitur terbaru Jenius yang membantu pengguna mengubah transaksi menjadi cicilan. Dengan Split Pay, pengguna akan memiliki ketenangan pikiran karena transaksi bisa lebih terkelola. Pengguna juga punya kebebasan untuk meringankan transaksi yang disesalkan dengan mengubahnya menjadi cicilan.

"Fitur Split Pay ini hadir sebagai solusi dari pain points ini sehingga pengguna dapat mengubah transaksi yang telah terjadi menjadi cicilan dan cash flow dapat tetap terjaga," imbuh Waasi.

Ada banyak jenis transaksi yang bisa pengguna ubah menjadi cicilan dengan Split Pay, antara lain: kirim uang ke Jenius, ke rekening Bank BTPN, dan bank lain; tarik tunai dengan m-Card; transaksi dengan m-Card (offline dan online); transaksi dengan Jenius QR; transaksi dengan Jenius Pay; top up e-wallet melalui e-Wallet Center; pembelian mata uang asing; dan pembayaran tagihan (kecuali Zakat & Lainnya).

Pengguna dapat mengubah transaksi yang telah terjadi menjadi cicilan dengan nilai minimum Rp500.000 dan dalam periode transaksi yang dilakukan maksimal enam bulan ke belakang.

Baca Juga:
Jenius Dukung Digital Savvy Perempuan Beradaptasi saat Pandemi

Fitur berikutnya adalah Cicilan Jenius Pay untuk membantu pengguna berbelanja online dengan cicilan. Saat ini, Jenius Pay telah terdapat pada lebih dari 60 platform belanja online. Pengguna dapat melakukan pembayaran dengan lebih mudah dan aman dengan menggunakan Jenius Pay, yaitu hanya dengan memasukkan $Cashtag pada merchant ketika check out tanpa perlu memasukkan informasi kartu debit atau kredit.

Sebelumnya, pengguna dapat memilih dua sumber dana ketika bertransaksi menggunakan Jenius Pay, yaitu dari e-Card atau x-Card. Kini, pengguna juga bisa memilih Flexi Cash sebagai sumber dana ketika bertransaksi di platform belanja e-Commerce menggunakan Jenius Pay.

Split Pay dan Cicilan Jenius Pay terhubung dengan Flexi Cash sebagai sumber dana yang dapat digunakan. Flexi Cash adalah dana fleksibel yang proses dan penarikannya dapat dilakukan secara fully-digital melalui aplikasi Jenius.

Pengguna dapat memiliki limit Flexi Cash hingga Rp200 juta dan memiliki beragam fleksibilitas seperti dapat secara fleksibel ditarik berkali-kali, fleksibel memilih jumlah penarikan, fleksibel memilih tenor cicilan mulai dari 1 hingga 36 bulan, dan adanya kemudahan membayar cicilan secara otomatis sesuai jadwal dari Saldo Aktif.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun