Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Jensen Huang, dari Pelayan Restoran Kini Jadi Orang Terkaya Rp2.000 Triliun
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Jauh sebelum publik saat ini melihat kesuksesan Nvidia yang mendorong pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), nama Jensen Huang terdengar kurang populer beberapa dekade lalu.

Jensen Huang lahir pada 17 Februari 1963 di Tainan, Taiwan. Ia merupakan putra kedua dari pasangan Huang Hsing-tai dan Lo Tsai-hsiu. Ayah Huang bekerja sebagai insinyur kimia, dan ibunya mengajar di sekolah dasar.

Ketika Jensen Huang berusia lima tahun, keluarganya pindah ke Thailand. Namun, karena Perang Vietnam yang sedang berlangsung saat itu, orang tua Huang memutuskan bahwa mereka tidak akan menetap di Thailand secara permanen.

Baca Juga:
Sisi Humoris Jensen Huang saat Ditanya Apakah AI Gantikan Pekerjaan Manusia?

Ayah Huang sebelumnya telah diterima dalam program pelatihan pekerja di produsen AC Amerika Carrier dan telah membentuk kesan positif tentang Amerika Serikat. Sedangkan Ibu Huang membantu mempersiapkan Huang dan saudaranya untuk kepindahan dengan mengajari mereka 10 kata bahasa Inggris acak setiap hari, dikutip dari Britannica.

Ketika Huang berusia sembilan tahun, ia dan saudaranya dikirim untuk tinggal bersama paman mereka di Tacoma, Washington, sementara orang tua mereka tinggal di Thailand. Tak lama kemudian, paman Huang mengirim mereka ke Oneida Baptist Institute yang khusus untuk anak laki-laki di pedesaan Oneida, Kentucky.

Di tempat tersebut, Huang dipaksa membersihkan toilet setiap hari sementara saudaranya bekerja di perkebunan tembakau. Anak laki-laki itu terus-menerus diganggu oleh sesama siswa, dicaci maki dengan sebutan hinaan etnis, dan bahkan diancam dengan pisau.

Sekitar 2 tahun kemudian, orang tua Huang tiba di Amerika Serikat, mengetahui situasi itu, mereka membawa anak-anak mereka keluar dari Oneida. Keluarga yang bersatu kembali itu menetap di pinggiran kota Portland, Oregon, tempat Huang bersekolah di Aloha High School.

Di usia 15 tahun, Huang sempat bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran Denny's, di mana ia belajar tentang kerendahan hati dan kerja keras. Huang menuliskan sendiri pengalamannya bekerja di Denny's sebagai dishwasher, busboy dan waiter (pelayan) dari 1978 hingga 1983 di profil LinkedIn.

Huang yang gemar bermain tenis meja kompetitif dan sempat memperoleh peringkat nasional itu kemudian masuk kuliah di Oregon State University (OSU) pada 1980. Di OSU, Huang bertemu Lori Mills, sesama mahasiswa teknik dan pasangan itu kemudian menikah.

Prev Next Page 1 of 2
SHARE:

Libatkan Industri Perbankan, Pemerintah Putus Aliran Dana Transaksi Judol

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?