Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Kebijakan API Baru Twitter Malah Blokir Akun Bot Layanan Darurat
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Twitter lagi-lagi menuai kontroversi akhir-akhir ini karena menangguhkan akun bot yang berfungsi sebagai layanan darurat. Tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Elon Musk untuk membersihkan Twitter dari bot serta keputusannya untuk meminta pengguna membayar akses ke aplikasi programming interface (API) Twitter yang sebelumnya gratis.

Lebih dari setengah lusin akun Twitter yang terkait dengan layanan informasi cuaca nasional AS mengumumkan bahwa Twitter telah menangguhkan akun-akun tersebut dari API-nya pada hari Sabtu (15/04) lalu. Penangguhan ini menyebabkan akun-akun tersebut tidak dapat membagikan peringatan cuaca dan peringatan darurat dari lembaga induk mereka secara otomatis.

Baca Juga:
Twitter Pasang Label "Media yang Dibiayai Pemerintah" pada Akun Berita Internasional

Akun-akun ini memiliki ratusan ribu pengikut dan menjadi salah satu sumber informasi penting untuk keamanan anggota masyarakat yang mencari informasi kejadian cuaca dengan potensi bahaya. Twitter juga sempat menangguhkan akses API akun Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS sebelum akhirnya membuka kembali akses akun tersebut. Namun, tidak ada informasi soal alasan dibalik keputusan Twitter untuk membatalkan penangguhan ke beberapa akun saja.

Tidak hanya akun layanan cuaca dan peringatan tsunami, akun bot Metropolitan Transit Authority (MTA) New York dan San Francisco Bay Area Rapid Transit (BART) juga kehilangan akses API-nya, membuat jutaan pengikut tidak dapat menerima informasi terbaru tentang keterlambatan ataupun gangguan yang terjadi pada layanan-layanan transportasi umum tersebut melalui Twitter. Twitter kemudian membatalkan penangguhan akses API untuk akun BART San Fransisco, namun lagi-lagi belum jelas apakah mereka akan melakukan hal yang sama untuk MTA New York.

Baca Juga:
Twitter Akan Labeli Tweet yang Melanggar Kebijakan Perilaku Kebencian

Kejadian ini merupakan dampak dari keputusan Elon untuk mengkomersialkan akses ke API Twitter. Mulai bulan ini, para developer yang tertarik untuk mengakses API harus memilih antara tiga jenis layanan subscription, yaitu; Free, Basic, atau Enterprise.

Paket Free atau gratis menyediakan 1.500 tweet setiap bulan di versi aplikasi Twitter. Angka tersebut melonjak menjadi 3.000 tweet per bulan jika developer membayar 100 USD atau setara dengan Rp 1.5 juta untuk paket Basic.

Paket Enterprise, yang menjadi pilihan bagi kebanyakan lembaga pemerintah, memiliki biaya yang sangat mahal, yaitu 42.000 USD, setara dengan Rp 600 juta per bulan.

Twitter berargumen bahwa perubahan drastis pada sistem yang sebelumnya gratis ini dimaksudkan untuk memerangi masalah yang ditimbulkan dari banyaknya akun bot dalam platform tersebut. Upaya ini mungkin memang berhasil, namun sekarang timbul masalah baru dengan hilangnya akun-akun bot yang baik bersama dengan akun-akun bot yang buruk.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun