Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Kesetaraan Olahraga, Garmin Run 2024 Ramah Penyandang Disabilitas
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Brand smartwatch Garmin Indonesia kembali menyelenggarakan event lari bertajuk Garmin Run yang berlangsung pada 29 September 2024 di ICE BSD, Tangerang. Yang spesial di tahun ini, Garmin memberikan kesetaraan olahraga bagi penyandang disabilitas untuk mengikuti perhelatan ini.

11 peserta dari Komunitas Pelari Isyarat mengikuti Garmin Run Indonesia 2024 - Asia Series. Ricendy Januardo yang mewakili kategori 10K dan Siti Rodiah yang mewakili kategori 5K merasa senang mengikuti Garmin Run.

Selain kesempatan start lari yang sama, peserta lari difabel juga diberikan aksesibilitas yang disediakan jelang flag-off seperti juru bahasa isyarat dan layar visual hitung mundur yang jelas dan besar.

Ricendy mengatakan merasa terbantu atas aksesibilitas tersebut guna membantu dirinya mempersiapkan start dengan baik tanpa terlewat.

"Saya biasanya berkomunikasi melalui ketikan di handphone saat mengikuti lomba lari marathon atau yang lainnya. Tidak ada akses yang diberikan bagi teman tuli, kami hanya melihat gesture saja," ujarnya di acara Garmin Run 2024, di Ice BSD, Tangerang, Minggu (29/9/2024).

Dalam mengikuti Garmin Run tahun ini, Ricendy juga merasa nyaman menggunakan smartwatch Garmin yang dibelinya sejak tahun lalu, demi mendampingi kebutuhan aktivitas olahraga berlarinya.

"Di jam tangan Garmin ini, ada fitur Heart Rate sebagai fitur utama dan juga ada fitur persiapan sebelum race, sangat membantu saya sebelum long run. Selain itu, sebagai kaum tuli yang membutuhkan akses visual, jam tangan Garmin secara visual, aksesnya sudah sangat informatif sekali. Sehingga bila tidak mendapat informasi di luar, saya bisa melihatnya di jam Garmin saya," ungkapnya.

Baca Juga:
Bukan Sekedar Lomba Lari, Garmin Run 2024 Perhatikan Lingkungan dan Penyandang Disabilitas

Selain itu terdapat juga pelari disabilitas spektrum autis dan disabilitas pengguna kursi roda dari Jakarta Swift Wheelchair Basketball dan Komunitas PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia) yang melakukan start yang sama dengan pelari lainnya di nomor lari 5K. Mereka terlihat antusias berlari menggunakan kursi roda dan tidak menjadi hambatan ketika start bersamaan dengan peserta yang lain.

Kemudahan ini terbantu berkat adanya fitur khusus di jam tangan pintar Garmin bagi pengguna kursi roda. Program wheelchair workout menunjukkan keseriusan Garmin dalam menyediakan solusi yang dapat diakses oleh semua individu.

"Terdapat produk kita yang ditargetkan untuk disable, terutama pengguna wheelchair. Ada Wheelchair Mode bagi pengguna kursi roda untuk tracking aktivitas mereka harian. Kalau biasanya yang di-tracking itu jumlah step, pada fitur ini yang di-tracking adalah jumlah putaran," ujar Chandrawidhi Desideriani, Senior Marcom Manager Garmin Indonesia, di kesempatan acara yang sama.

Lebih lanjut, Herlina Delima Angelina Lumban Gaol, member GRC (Garmin Run Club) Indonesia yang juga seorang penyandang disabilitas, turut memeriahkan Garmin Run 2024. Dia mulai intens berlari semenjak pandemi Covid-19. Namun ia merasa performa larinya kurang memuaskan, kemudian ia memutuskan untuk bergabung dengan GRC.

“Di sana saya mendapat tips mengenai bagaimana cara latihan untuk pemanasan, pilihan lari dengan pace tertentu, pendinginan dan tips yg membantu saya untuk memperbaiki performa saat berlari. Saya terdorong untuk ikut dalam Garmin Run 2024 selain ingin menantang diri sendiri, saya juga ingin tahu sejauh mana batas kemampuan berlari yang bisa saya capai," kata Herlina.

Baca Juga:
Manfaatkan 'Demam Golf', Garmin Luncurkan Range Finder Approach Z30

Garmin Run 2024

Lebih lanjut Herlina menceritakan persiapannya berlari di nomor Half Marathon Garmin Run 2024. “Persiapan untuk Garmin Run 2024 antara lain selama 3 bulan ini saya melakukan pelatihan strength training, membuat target lari harian, dan berenang.

Ia menambahkan, “Bagi teman-teman penyandang disabilitas yang ingin mencoba berlari atau mencoba olahraga outdoor, langkah pertama itu memang berat dan penuh tantangan. Tapi yakinlah langkah kedua, ke-100 dan ke-1000 akan membuat ketagihan. Jangan malu, buktikan kalo kita mampu."

SHARE:

TikTok Dituding Langgar Undang-Undang Privasi Anak

Ngeri! Kacamata Pintar Meta Bisa Doxing Data Individu