Technologue.id, Jakarta - Usai pertemuan Pertama kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) G20, penyelenggara seluluer menggelar kembali Sidang Kedua Kelompok Kerja Ekonomi Digital Kelompok 20, atau Digital Working Group of Twenty (2nd DEWG G20).
Acara ini diselenggarakan di Kota Yogyakarta untuk mewujudkan layanan International Mobile Equipment Identity (IMEI).
IMEI sendiri merupakan nomor identitas khusus yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah telepon seluler.
Petugas dari Indosat, Ibnu Mufid, mengatakan akan membantu persoalan IMEI dari para delegasi sidang DEWG G20.
Baca Juga:
Satelit Starlink Sudah Layani 32 Negara, Kapan Indonesia?
Pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terkait IMEI.
"Jika ada kendala soal IMEI nanti kami membantu untuk mengatasinya. Sejauh ini belum ada kendala IMEI dari delegasi DEWG G20," kata Mufid.
Selain Indosat, petugas booth Smartfren, Lukman, juga mengatakan pihaknya akan membantu para delegasi DEWG G20 terkait IMEI.
Selama ini, mereka belum menerima keluhan soal IMEI dari peserta DEWG G2O.
"Kami siap mengatasi soal IMEI dan nanti juga bekerja sama dengan teman-teman dari Kemkominfo serta Kementerian Perindustrian," urainya.
Baca Juga:
Kominfo Tingkatkan Produktivitas UMKM Lewat Adopsi Teknologi Digital 4.0
Biasanya nomor IMEI terdiri dari 14 digit dengan tambahan digit ke 15 yang digunakan untuk memverifikasi ulang seluruh digit dari sebelumya. Digit ini digunakan untuk memeriksa berbagai informasi dari telepon seluler.
Informasi berisi mulai dari asal ponsel dibuat, pabrikan, dan nomor model dari telepon seluler. Kendati demikian, IMEI tidak hanya bisa digunakan untuk mengidentifikasi perangkat seluler, tapi juga untuk memblokir telepon seluler yang hilang dan dicuri.