Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Kominfo: Implementasi AI Harus Diawasi Lewat Kebijakan dan Regulasi
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Teknologi artificial intelligence diibaratkan seperti pisau bermata dua. Satu sisi bisa memberikan manfaat serta kemudahan, satu sisi lainnya bisa membawa dampak negatif seperti tersebarnya hoaks misalnya.

Melihat seluruh keunggulan dan manfaat implementasi AI dalam kehidupan sehari-hari termasuk sektor bisnis, Usman Kansong sepakat dengan BRIN bahwa implementasi AI bukan dibatasi, namun harus diawasi lewat kebijakan dan regulasi.

Baca Juga:
Cara YouTube Dorong Pengguna ke Layanan Premium Berbayar

“Infrastruktur, SDM, dan regulasi adalah aspek pengembangan AI yang saling berkelindan, tidak boleh diabaikan salah satunya.Teknologi itu selalu berwajah ganda, membantu menyelesaikan persoalan tapi kadang-kadang juga merepotkan,” ungkap Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong di acara diskusi panel ‘Tech Talk’ bertajuk ‘Artificial Intelligence dan Indonesia di Era Digital’ pada Minggu, 13 Agustus 2023 di ICE BSD.

Usman mencontohkan AI dan media sosial yang sempat memicu kericuhan politik misalnya di Amerika Serikat (AS) saat masa Donald Trump, demikian juga di Indonesia pada beberapa momen. Dengan demikian, AI bisa dianggap mempermudah produksi hoaks.

“Ada anggapan bahwa teknologi misalnya AI kalau diatur-atur dulu malah menekan kreativitas, justru sekarang baru ramai-ramai diregulasi. Kebijakan ini diterapkan tanpa terlalu khawatir terhadap perkembangan teknologi, karena takutnya nanti menjauh padahal teknologi mempermudah kita,” jelasnya.

Seperti diketahui, pemerintah merilis Peraturan Presiden tentang Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Penyelenggaraan Kecerdasan Artifisial sejak 2020.

“Kami sedang memproses PerPres terkait strategi nasional untuk AI, tapi kami tidak ingin hanya sekadar mengatur,” kata Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Riset dan Inovasi dan Nasional (BRIN).

Menurutnya, AI hanya soal satu hal, yaitu bagaimana dapat memanfaatkan big data. "Sekarang, kita harus mulai pikirkan bersama komunitas sehingga bisa menemukan model bisnis yang sesuai, dan AI bisa jadi tool penggerak roda ekonomi,” tuturnya.

Baca Juga:
BRIN: Teknologi AI Bisa Jadi Tool Penggerak Roda Ekonomi

Ia mengungkapkan, teknologi AI bukan tujuan akhir melainkan dipandang sebagai alat. AI harus bisa dimanfaatkan guna membantu atau mempermudah kehidupan manusia termasuk menciptakan nilai tambah di banyak sektor.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun