Technologue.id, Jakarta - Pandemi virus Corona saat ini memberikan dampak yang sangat besar bagi perekonomian, termasuk sektor transportasi online. Grab Holding Inc. dikabarkan harus memberikan cuti tak berbayar dan pengurangan jam kerja bagi karyawannya.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (5/5/2020), pihak Grab mengatakan, "Kami mengambil langkah-langkah aktif untuk menghemat uang dan mengelola basis karyawan, sebelum kami mempertimbangkan PHK."
Baca Juga:
Driver Masih Berkerumun Saat PSBB, Ini Tindakan Grab
Tidak hanya itu, perusahaan yang berbasis di Singapura tersebut juga diketahui telah mengurangi gaji para pemimpin senior sebesar 20% tahun ini. Kebijakan ini dikatakan akan berlangsung hingga keadaan ekonomi membaik.
Chief Executive Officer Grab, Anthony Tan, menyebut pandemi ini menciptakan tantangan yang cukup sulit untuk mengambil keputusan. Ia mengaku masalah ini merupakan yang terbesar sejak delapan tahun perusahaan berdiri.
Baca Juga:
Grab Beri Rapid Test Gratis bagi Driver dan Tenaga Medis
Persentase volume transportasi daring Grab sendiri saat ini diketahui telah menurun hingga dua digit di beberapa negara. Perusahaan mengatakan tidak tahu berapa lama kelesuan ekonomi ini akan berlangsung.
"Ada banyak ketidakpastian mengenai kedalaman dan durasi pandemi dan kita tidak tahu berapa lama resesi ekonomi akan berlangsung," pungkas perusahaan.