Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Main Game Mobile, Bocah Kuras Uang Puluhan Juta Rupiah dari Rekening Orang Tua
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Seorang bocah laki-laki berusia delapan tahun dari Kota Davao, Filipina mengejutkan orang tuanya dengan tagihan rekening bank lebih dari P100.000 (Rp29 juta) dalam dua hari buat main game mobile pakai kartu debit orang tuanya.

Julmar Grace Locsin (39), ibu dari bocah itu yang juga sebagai Chief executive officer sekaligus pemilik FVA Business Consultancy and Surge Digital Agency, terkejut saat dirinya dapatkan pemberitahuan bank dari tim keuangan bisnis keluarganya bahwa salah satu dari anak kembarnya tanpa sadar beli game mobile seharga puluhan juta rupiah pada 6 Januari lalu.

Lewat kiriman di akun Facebook pribadinya, Locsin ceritakan bagaimana putranya, Tice, habiskan banyak uang orang tuanya untuk layanan digital tanpa bimbingan. Saat itu ponsel suaminya, Jay Locsin (35), dipakai putra mereka pada Natal tahun lalu.

Baca Juga:
Transaksi In-app Purchase, Bocah 6 Tahun Bikin Tagihan Kartu Kredit Meledak

THAT MOMENT WHEN OUR SON SPENT AT LEAST P40,000 ON MOBILE GAMES!!! 😭😅😱 Tabang Lord! Haha. So this happened to us. One...

Posted by Julmar Grace Locsin on Wednesday, 6 January 2021

Kami mengontrol waktu teknologi mereka. Mereka hanya diperbolehkan ponsel dua jam sehari dan aplikasi (yang) mereka gunakan hanya Superbook, Messenger Kids, dan Robot Perang, terutama untuk Tice karena dia menyukai robot. Dia ingin menjadi ahli robotika di masa depan, jadi ini bagi kami cara untuk memberdayakan minat itu.” Kata Locsin.

Saya pikir di dalam aplikasi, Anda dapat membeli barang-barang tertentu. Jadi dia mulai dengan itu. Kemudian dia mulai mengunduh versi berbayar dan game lainnya juga. Kami melakukan pembatasan karena kami menggunakan Google Play dalam membeli film berbayar [dan] dia pikir semuanya gratis, jadi dia memilih opsi terbaik.” Tambahnya.

Awalnya, Locsin mengira Tice habiskan P40.000 (Rp11 juta). Lalu saat memproses pengembalian dana, ternyata “pecandu kecil” ini sebenarnya habiskan lebih dari P100.000 (Rp29 juta) untuk 58 game dan versi berbayar lain di unduhan aplikasi game, karena game yang lama di ponsel ayahnya “terlalu mudah” bagi Tice dan ia pikir semua unduhan itu gratis.

Saya sangat terkejut dan marah. Saya langsung menelepon mereka berdua dan bertanya kepada mereka, dengan suara saya sudah dengan nada tinggi. Penjelasan awalnya adalah versi pertama ‘membosankan,’ jadi dia lanjutkan ke versi yang lebih baik.” Kata Locsin.

Bocah lelaki itu tidak berniat habiskan uang orang tuanya untuk game, di sisi lain ia unduh aplikasi lain yang ternyata berbayar.

Locsin dan suaminya lalu mengumpulkan Tice dan saudara kembarnya Sovi untuk diberi pelajaran hidup kecil tentang pentingnya mengikuti aturan.

Dia banyak menangis setelah kami membicarakannya dan memaafkannya. Dia sangat menyesal dan terlalu imut dengan mata yang tak tertahankan itu. Kami menjelaskan bahwa mereka lebih berharga daripada semua uang di dunia, tetapi mengikuti aturan juga merupakan keterampilan hidup yang baik untuk dipatuhi.” Jelas Locsin.

Itu adalah pelajaran hidup yang ingin kami tekankan. Bagi kami, kami tidak mempermasalahkan uang, kami ingin mereka tahu betapa pentingnya pelajaran ini terutama ketika mereka tumbuh dan memimpin keluarga mereka sendiri.” Tutup Locsin.

Mereka telah memproses pengembalian dana untuk pembelian yang dilakukan oleh Tice. Tapi, itu belum sampai ke rekening bank mereka saat kiriman itu dibagikan. Hal ini jadi pelajaran bagi setiap orang tua, agar selalu memerhatikan aktivitas teknologi anak mereka.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun