Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Marak Serangan Siber, BSA Berikan Konsultasi Gratis pada 40.000 Perusahaan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Lembaga advokasi industri perangkat lunak global, BSA The Software Alliance memberikan konsultasi gratis kepada 40.000 perusahaan yang berisiko mengalami serangan siber. Konsultasi ini diberikan guna membantu mereka dalam proses menuju legalisasi perangkat lunak secara penuh.

Dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Selasa (25/8/2020), Tarun Sawney selaku Senior Director BSA menyebut gerakan ini merupakan inisiatif ASEAN Safeguard yang merupakan bagian dari kampanye Legalize and Protect. Lebih lanjut dikatakan gerakan ini dilakukan di wilayah Vietnam, Thailand, Filipina, dan Indonesia.

Baca Juga:

BSA Hadirkan Pedoman Pencegahan Serangan Siber Saat WFH


"Sejak pandemi Covid-19 secara dramatis mengubah cara kerja kita, BSA telah menjadikan keamanan siber sebagai fokus utama di kawasan ASEAN. Dengan itu kampanye BSA Legalize and Protect dilakukan untuk mengedukasi penggunaan perangkat lunak berlisensi bagi perusahaan-perusahaan, memandu mereka selama proses melegalkan perangkat lunak, dan membantu mereka mencegah kerusakan keamanan siber," ujarnya.

Menurut data dari anggota BSA seperti IBM dan McAfee menunjukkan bahwa ancaman keamanan siber diperparah dengan luasnya penggunaan perangkat lunak tidak berlisensi di Asia Tenggara, yang sering mengandung malware atau memiliki keamanan yang rentan dan membuat perangkat mudah untuk diserang. Di Indonesia sendiri saat ini 83% perusahaan besar diperkirakan menggunakan perangkat lunak yang tidak berlisensi.

BSA meluncurkan halaman berisi kartu fakta secara acak yang menjelaskan bahaya menggunakan perangkat lunak tidak berlisensi. Pengunjung halaman dapat memilih untuk mempelajari lebih lanjut, mengakses kartu fakta lain, atau membuat janji dengan konsultan. Halaman ini tersedia dalam bahasa Inggris, Thailand, Vietnam, dan Bahasa Indonesia, dan konsultasi akan dilakukan dengan perwakilan BSA setempat menggunakan bahasa lokal.

Baca Juga:

Pandemi Corona, Serangan Siber Meningkat


Konsultasi akan dimulai dengan pengenalan program, setelah itu perwakilan organisasi akan diminta untuk mengisi survei inventaris perangkat lunak yang bersifat rahasia yang merinci perangkat lunak dan lisensi yang saat ini terpasang di perangkat perusahaan mereka. Setelah survei, BSA akan memeriksa validitas kunci lisensi yang disediakan untuk menentukan “celah lisensi” perusahaan dan menghubungkannya dengan pemasok resmi tempat mereka dapat membeli lisensi yang sesuai.

BSA sendiri pada Juli lalu juga telah merilis ebook yang dirancang untuk mengedukasi perusahaan di kawasan ASEAN tentang bagaimana krisis yang sedang berlangsung telah menyebabkan mereka menjadi lebih rentan terhadap ancaman daring dan menawarkan saran serta cara terbaik untuk memerangi ancaman tersebut. Selain tambahan rekomendasi untuk praktik terbaik dan pelatihan karyawan, ebook tersebut menjelaskan penggunaan perangkat lunak berlisensi penuh sebagai "langkah penting dalam melindungi dari serangan malware".

SHARE:

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun

Microsoft "Rayu" Pengguna Windows 10 untuk Beli PC Copilot+