Technologue.id, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid menegaskan komitmen kementerian dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Komdigi mendorong visi Indonesia Emas 2045 itu melalui transformasi digital berbasis sinergi dan kolaborasi. Sebagai fondasi transformasi digital, Komdigi mempercepat pembangunan infrastruktur digital di wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar).
Salah satu langkah konkret adalah pembangunan lebih dari 120 menara BTS di Papua, dengan target menjangkau 1.000 desa terpencil pada 2025. Pada Oktober 2024, Menkomdigi mengunjungi Kelurahan Eunoni, NTT, untuk memastikan akses digital yang inklusif.
“Konektivitas inklusif adalah kunci keadilan digital. Semua masyarakat, tanpa terkecuali, harus merasakan manfaat dari teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan,” ujar Meutya Hafid.
Baca Juga:
Komdigi Serukan Kampanye Lari dari Judol Lewat Aktivitas Outdoor
Transformasi digital yang berkelanjutan memerlukan ekosistem yang inovatif dan memberdayakan. Komdigi telah menggelar program unggulan Digital Talent Scholarship (DTS) yang melatih lebih dari 100 ribu talenta digital di bidang Artificial Intelligence (AI), keamanan siber, dan analitik data pada 2024.
Tahun depan, Kemkomdigi menargetkan peningkatan peserta menjadi 200 ribu, dengan perhatian khusus pada UMKM.
Khusus kolaborasi dengan sektor swasta, program UMKM Click & Grow, yang melibatkan Shopee dan TikTok, diluncurkan untuk membantu UMKM mengadopsi teknologi digital.
“Sektor UMKM adalah ujung tombak ekonomi digital. Kami ingin memastikan mereka tidak hanya bertahan, tetapi tumbuh di era transformasi ini,” ujar Meutya, dikutip dari website resmi Komdigi.
Menkomdigi juga terus mendorong kerja sama strategis dengan negara-negara seperti Jerman dan Jepang untuk mempercepat pengembangan teknologi di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ekosistem digital global.
Selain itu, keamanan ruang digital juga menjadi prioritas Menkomdigi. Dalam dua bulan terakhir, lebih dari 250 ribu konten judi online telah diblokir, ribuan rekening bank ilegal ditutup, dan akun influencer yang mempromosikan aktivitas ilegal ditindak. Kolaborasi dengan PPATK dan OJK memperkuat langkah tegas ini.
“Ruang digital harus bersih dari aktivitas ilegal yang merugikan masyarakat. Kami memastikan bahwa ruang digital yang aman adalah prioritas untuk melindungi anak-anak dan keluarga,” kata Meutya Hafid.
Sebagai bagian dari perlindungan anak, Kemkomdigi bersama Kemen PPPA tengah menyelesaikan rancangan regulasi Tata Kelola Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik (TKPAPSE). Regulasi ini akan mengatur penggunaan layanan digital yang sesuai dengan usia.