Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Smartfren Tak Malu-malu Lagi Ingin Dipinang
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Seakan ingin mengikuti jejak kesuksesan Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri), Smartfren tak malu-malu lagi kirim sinyal merger dengan operator lain.

Hal itu terlihat dari pernyataan dari Direktur Utama Smartfren, Merza Fachys. Dia baru-baru ini mengatakan, konsolidasi (merger/akuisisi) adalah solusi menyehatkan industri telekomunikasi saat ini.

Belum lama ini, konsolidasi industri telekomunikasi telah terjadi antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) yang kini menyandang nama Indosat Ooredoo Hutchison.

Baca juga:
Paket Unlimited Harian Smartfren Baru Kasih Bonus Kuota 2X Lipat

"Melalui konsolidasi, diharapkan subscriber itu akan mempunyai jumlah yang memenuhi scale of economy. Kalau sudah scale of economy, operator sehat, investasinya akan kuat, dengan demikian kesehatan (industri) akan terjadi," ungkap Merza.

Terkait merger Indosat dan Tri, dia berpandangan, itu setidaknya ikut mengurangi jumlah operator seluler yang ada di Indonesia. Dari lima kini menjadi empat operator.

Empat operator yang dimaksud ialah Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, XL Axiata, dan Smartfren.

Dan sekarang Smartfren secara terbuka menyatakan siap berkonsolidasi dengan operator seluler lainnya. "Kami terbuka (merger)," kata Merza.

Pemerintah sendiri sudah mulai mendorong merger di antara operator seluler sejak era Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.

"Setiap tahun industri telekomunikasi menyumbang defisit ke transaksi perdagangan sekitar USD5-6 miliar. Dengan jumlah operator telekomunikasi sekarang ini, bagaimana kita meningkatkan infrastruktur sharing. Kalau perlu merger, kami fasilitasi. Mereka cenderung membangun infrastuktur sendiri-sendiri dengan membeli alat ke luar negeri," kata Rudiantara.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun