Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Meta Bubarkan Tim Responsible AI karena Penggunaan Sumber Daya yang Berlebihan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Meta dikabarkan telah membubarkan tim Responsible AI (RAI) lantaran menggunakan lebih banyak sumber dayanya untuk kecerdasan buatan generatif.

Menurut laporan tersebut, sebagian besar anggota RAI akan pindah ke tim produk AI generatif perusahaan. Sementara yang lain akan bekerja pada infrastruktur AI Meta.

Baca Juga:
Kemenkominfo Terus Pantau Penyebaran Konten Disinformasi dari Teknologi AI dan Deep Fake

Perusahaan tersebut mengatakan ingin mengembangkan AI secara bertanggung jawab. Tak hanya itu, Meta juga akan mencantumkan pilar AI secara akuntabilitas, transparansi, aman, privasi, dan banyak lagi.

"Perusahaan terus memprioritaskan dan berinvestasi dalam pengembangan AI yang aman dan bertanggung jawab. Para anggota juga akan mendukung upaya lintas-Meta yang relevan dalam pengembangan dan penggunaan AI yang bertanggung jawab," kata Jon Carvill, perwakilan Meta.

Seperti diketahui, Meta telah mengalami restrukturisasi di awal tahun ini termasuk PHK yang menjadikan RAI sebagai cangkang dari sebuah tim.

Anggota RAI yang telah ada sejak tahun 2019, memiliki otonomi yang kecil dan inisiatifnya harus melalui negosiasi panjang dengan pemangku kepentingan sebelum dapat diimplementasikan.

Baca Juga:
Bos OpenAI Sam Altman Dipecat Bikin Geram CEO Microsoft Satya Nadella

RAI diciptakan untuk mengidentifikasi masalah dalam pendekatan pelatihan AI, termasuk apakah model perusahaan dilatih dengan informasi yang cukup beragam, dengan tujuan mencegah hal-hal seperti masalah moderasi pada platformnya.

Langkah-langkah Meta ini serupa dengan yang dilakukan Microsoft di awal 2023 ketika pemerintah dunia berlomba menciptakan batasan peraturan untuk pengembangan kecerdasan buatan.

SHARE:

Apple Rilis iOS 18 untuk Sebagian Model iPhone, Ini Fiturnya

Social Commerce Catat Transaksi Rp126 Triliun, Tumbuh Hampir 3 Kali Lipat di 2028